Pages

Saturday 28 April 2012

Cinta SUCI ???


Banyak laki-laki selalu bilang kepada pasangannya, "Cintaku tulus dan suci", tapi apakah mereka tahu arti sesungguhnya cinta yang suci itu ????
ucapan lebih mudah daripada melakukan ....
Mari sama-sama kita menyimak sebuah buah tangan di bawah ini, semoga dapat mengilhami diri kita semua .....

”Cumbu rayu yang suci merupakan ungkapan dari kata hati sekelompok kaum muslim yang memelihara ketaqwaannya, yang lebih mengutamakan keselamatan dari belenggu noda dan dosa, yang memandang bahwa segala cumbu rayu yang penuh nafsu birahi akan menjerumuskannya kelembah dosa”
Cinta Suci…….

Bila seorang laki – laki mencintai seorang wanita dengan tulus, suci dan bersih dari pengaruh nafsu birahi. Sebuah cinta yang jauh dari kekejian, dan terhindar dari ketidak senonohan. Ia mencintai wanita bukan karena birahi.
Sesungguhnya nafsu itu selalu mengarah kepada kejahatan dan Neraka itu selalu diliputi oleh nafsu birahi (Syahwat).
Cumbu Rayu yang suci adalah penampilan yang mampu menghimpun perasaan – perasaan cinta yang lebih baik untuk memadamkan nafsu birahi, menjaga keagungan jiwa dan naluri.
Bila seseorang diuji dengan cintanya terhadap wanita, tetapi tak sampai kejenjang pernikahan, hendaknya ia menunjukkan diri dan berusaha untuk melupakannya, meski tersisa benih cinta dihatinya. dan hendaknya ia mencurahkan segala usahanya untuk membentengi diri dari perbuatan – perbuatan yang menjerumuskannya kelembah dosa, dengan harapan semoga Allah akan menghapuskan segala derita dan menghilangkan segala kesedihannya. Bila ada seseorang meninggal karena cinta yang sangat mendalam, ia digolongkan sebagai seorang yang mati syahid. ini karena usahanya di dalam menjaga kesucian dirinya dari dosa, sampai ia menaggung derita dengan penuh kesabaran, dan mati karena menjaga kesucian dirinya.

 Cumbu Rayu…………………………….
cumbu rayu adalah kata – kat indah yang diucapkan kepada lawan jenis / seseorang, sebagai pertanda adanya suatu ketertarikandan kekaguman. Cumbu rayu yang diharamkan adalah Cumbu rayu yang bisa membangkitkan syahwat dan naluri nafsu birahi yang bisa berupa ucapan atau gerakan. Diharamkannya rayuan ini adalah untuk menutupi pintu kerusakan dan menghindari fitnah. Jika suatu itu diharamkan, maka hal – hal yang bisa menghantarkannya kepada sesuatu yang haram tersebut juga diharamkan. Rayuan yang di perbolehkan adalah rayuan pada seseorang dengan tidak mengungkapkan keindahan – keindahan tubuhnya yang merangsang, tidak membangkitkan nafsu birahi.
“jika engkau sumber tambang kebaikan, maka maafkanlah segala kesalahan yang menyakitkan. Sesungguhnya engkau dapat melihat apa yang engkau lakukan dan dapat mendengar apa yang engkau ucapkan” 
“Jika kau mencintai seseorang, cintailah ia dengan sewajarnya. Sesungguhnya engkau tidak tahu kapan kamu akan membencinya. dan jika kamu membenci seseorang, bencilah ia dengan sewajarnya, karena sesungguhnya kamu tidak akan tahu kapan cinta itu akan kembali”
“Kadangkala Allah menyatukan antara dua orang yang saling bermusuhan, setelah keduanya benar – benar mengira bahwa mereka berdua tidak akan bertemu ataupun bersatu”

Sumber : http://arrohman.wordpress.com

Friday 27 April 2012

Mempercepat Kinerja OPERA

1 comments
Jika Anda biasa menggunakan browser Opera, namun berjalan sangat lambat, mungkin trik berikut ini dapat membantu Anda mempercepat koneksi browser Opera (khusus untuk koneksi Internet dan spesifikasi komputer yang lambat).

Trik berikut in dapat sedikit membantu, terutama bagi mereka yang ingin mempercepat performa browser Opera yang digunakan. berikut adalah langkah-langkah nya :

1. Buka Opera

2. Ketika opera:config di box URL, tekan enter.

3. Pilih Performance

4. Untuk membuat setting maksimal dari limit bandwith, Anda bisa mengisi field yang ada sebagai berikut :
 -Max Connection Server = 10
 -Max Connection Total = 64
 -Network Buffer Size = 64
 -Beri tanda check di No Connection Keep Alive
 -Beri tanda check di Non-Compliant 100 Server Continue

5. Klik Save, lalu restart browser Anda, dan lihat hasilnya.

JANGAN BERSEDIH

0 comments

 Jangan sedih bila orang lain tidak memahami anda..
Tapi sedihlah karena anda tidak mau memahami orang lain.

Jangan sedih bila orang lain tidak mempercayai anda..
Tapi sedihlah karena anda tidak percaya diri sendiri.

Jangan sedih bila orang lain tidak memberi kesempatan kepada anda..
Tapi sedihlah karena anda belum buat persiapan.

Jangan sedih bila orang lain tidak menghargai anda..
Tapi sedihlah karena anda tidak bisa menghargai orang lain.

Jangan sedih bila orang lain menghina anda..
Tapi sedihlah karena anda membuat hina diri sendiri.

Jangan sedih bila orang lain memaki anda..
Tapi sedihlah karena anda bermulut jahat pada orang lain.

Jangan sedih orang selalu mengritik kita..
Tapi sedihlah karena anda tak pernah mau perbaiki diri.

Jangan sedih karena anda selalu jatuh..
Tapi sedihlah karena anda tak mau bangkit kembali.

Jangan sedih karena perjalanan hidup anda pahit getir..
Tapi sedihlah karena anda tak pernah belajar dari pengalaman.

INGATLAH..
Kunci masalah selalu ada dalam diri, bukan di luar

  1. Bukan sekedar seberapa tinggi gunung yang akan didaki, tapi seberapa tinggi nyalimu untuk mendakinya
  2. Bbukan sekedar dalamnya samudera yang ingin diselami, tapi seberapa dalam keinginanmu untuk mendalaminya
  3. Bukan sekedar besarnya ujian yang kita hadapi, tapi seberapa besar jiwa kita menjalani ujian tersebut. apalah artinya secangkir garam dalam luasnya danau ?

SEDYAKU

0 comments

Wis, Jeng…
Aku sumeleh
nyelehake pangarep-arepku
marang katresnan lan kawigatenmu sing semu
yen nyatane amung semene
cunthele lelakonku…


Pepenginku tansah sumandhing
lan nresnani sliramu
kudu dakprunggel
sing luwih wigati, Jeng
donga lan pengestumu wae
tansah mili kanggo aku


Wis, Jeng
aku pamit
becik njembarake pikir
nggayuh kabegjan
mring ati lan katresnan satuhu
tan ora binagi ing liyan
sempurna ing guritan siji…

IMAN DAN RASA AMAN

0 comments

Kebiasaan orang-orang qurays ,(1) melakukan perjalan pada waktu musim dingin dan musim panas. (2) maka hendaklah mereka menyembah Tuhan (Allah) pemilik rumah ini (ka’bah). (3) yang telah memberi makan ketika kelaparan dan memberi rasa aman ketika ketakutan (4).” (Q.S. Al Quraisy (106) ayat 1-4)

Dahulu, dimasa Jahiliyah, tradisi orang-orang quraisy sudah dikenal sebagai masyarakat pedagang, mereka berdagang dari satu negeri kenegeri yang lain di jazirah Arabia. Salah satu gangguan diperjalanan kafilah dagang tersebut adalah sering terjadi perampokan yang dikenal dengan ”Qutha’u At Thoriq” (penyamun). Perjalanan melintasi padang pasir yang tandus, berdebu, kering, melintasi bukit-bukit dan gurun. Maka sering terjadi perampokan-perampokan kafilah dagang yang pada waktu itu alat transportasinya adalah Unta. Namun setelah ajaran Islam datang dan berkembang, perjalanan kemana saja diwilayah timur tengah itu dapat dilakukan dengan aman. Sampai hari inipun di kota Mekkah orang dapat meninggalkan barang dagangannya atau tokonya diwaktu sholat tanpa harus takut kehilangan. Hal tersebut tentu tidak terlepas setelah mereka memahami ajaran Islam dengan baik bahwa perbuatan merampok dan mencuri itu adalah sebuah dosa besar. Aqidah Islam telah menjadi keyakinan hidup sehari-hari, sehingga terciptalah rasa aman karena keyakinan, bukan karena ketakutan adanya polisi atau aparat keamanan lainnya. 

Akhir-akhir ini, dinegeri kita sendiri, kita sering merasa tidak aman. Kita mulai kehilangan rasa aman dalam kehidupan sehari-hari, baik dirumah maupun diluar rumah. Nyawa manusia dengan mudah sekali dapat dihilangkan oleh perampokan, perkosaan dan pembunuhan. Itu semua menjadi berita rutin diberbagai media, baik media cetak, media elektronik maupun media lainnya, seakan-akan berita tersebut sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan.
Pada prinsipnya dalam kehidupan ini, manusia mempunyai tiga kebutuhan dasar yang  harus terpenuhi. Dengan itu manusia akan dapat hidup dengan tenang, jika kebutuhan tersebut dapat terpenuhi. Tiga kebutuhan dasar itu adalah :

1. Kebutuhan akan rasa aman.
2. Kesehatan.
3. Terpenuhinya kebutuhan pangan.

Dalam sebuah hadits nabi dijelaskan yang artinya : ”Apabila seseorang bangun dipagi hari, sehat badannya dan cukup yang akan dimakan dihari itu, maka seakan-akan dunia sudah berada ditangannya.”

Akan tetapi, apabila salah satunya terganggu, seperti hilangnya rasa aman, berarti sepertiga dari kebutuhan dasar manusia akan ikut terganggu. Kita memerlukan rasa aman dirumah, aman diperjalanan, aman untuk berusaha, aman untuk berinvestasi, dan sebagainya. Pokoknya dalam hidup ini kita memerlukan terjaminnya rasa aman. Jika pemerintah dapat menciptakan rasa aman ini bagi seluruh rakyat dan bangsa ini, insya Allah ekonomi akan bergerak, aktifitas masyarakat akan berjalan tanpa gangguan, investasi akan masuk, lapangan kerja akan terbuka, pengangguran akan berkurang. Kita pun akan dapat menjalankan ibadah dengan baik.

Tugas pemerintah adalah menciptakan rasa aman bagi seluruh rakyat. Keamanan tidak akan terwujud kecuali dengan tegaknya hukum, terpenuhinya kebutuhan hidup rakyat, tersedianya lapangan kerja, pelayanan kesehatan yang murah dan kesempatan memperoleh pendidikan yang terjangkau.

Nabi Ibrahim ketika telah menetap di Mekkah dan telah memiliki keturunan, antara lain adalah Islamil as, beliau memohon kepada Allah swt agar negeri ini (Mekkah) dijadikan negeri yg aman oleh Allah, seperti terdapat dalam surat Ibrahim ( 14) ayat 35 yang artinya    ”dan ingatlah, ketika Ibrahim berkata :” ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekkah) negeri yang aman, dan jauhkanlah aku dan anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala”.

RASA AMAN TERKAIT DENGAN IMAN

Rasa aman tidak akan terwujud dalam satu negeri apabila manusia-manusia yang ada dalam wilayah tersebut tidak terbina dengan baik, tidak mendapatkan pendidikan yang memadai, tidak memiliki iman, tidak mendapatkan kesempatan untuk berusaha, dan tidak terbukanya lapangan kerja buat mereka memperoleh penghasilan. Antara keamanan dan kualitas pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat termasuk pendidikan dibidang Agama. 

Dahulu ketika umat Islam jumlahnya masih sedikit dan mereka terbina dengan baik, maka rasa aman tersebut dapat terwujud. Tetapi setelah jumlahnya semakin besar, tidak terbina dengan baik, akhirnya memunculkan ketidak amanan di lingkungan, muncul sikap individualis, anarkis dan kekerasan. Rasa aman itu juga pemberian dari Allah SWT, karena jika kita menyadari semakin dilaksanakan hukum-hukum Allah dengan baik, maka akan terwujudlah rasa aman.

Didalam QS. Al-Anfal (8) ayat 26, Allah berfirman yang artinya : ”dan ingatlah (hai para muhajirin) ketika kalian masih berjumlah sedikit, lagi tertindas dimuka bumi (Mekkah) kamu takut orang-orang kafir quraisy akan menculik kamu, maka Allah berikan tempat menetap (Madinah) bagimu dan dijadikan-Nya kamu kuat dengan pertolongan itu dan diberi-Nya kamu rezeki yang baik agar kamu bersyukur”.

Setelah di Madinah inilah Allah berikan rasa aman kepada kaum muslimin, dimana sebelumnya mereka mendapatkan ancaman, tekanan dan terror dari kafir Quraiys ketika masih di Mekkah. Di Madinah inilah kemudian agama Islam dapat ditegakkan secara utuh

Selanjutnya dalam ayat lain Q.S. Al-’Araaf (7) ayat 96, Allah berfirman yang artinya :  “jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri ini beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan dari bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri”. 

Selanjutnya, dalam QS. An-Nur (24) ayat 55 Allah berfirman yang artinya : “Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu, yang mengerjakan amal-amal saleh, sungguh Allah akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia (Allah) telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa. Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang di ridhoi-Nya dan benar-benar akan mengganti rasa takut mereka dengan rasa aman dengan syarat mereka beribadah kepada Allah dan tidak mensekutukan-Nya dengan sesuatu apapun juga. Barang siapa yang kafir sesudah janji itu mereka itulah orang-orang yang fasiq”. 

Selanjutnya, dalam QS. Al-An’Aam (6) ayat 82, Allah berfirman yang artinya : ”mereka-mereka yang beriman dan tidak mencampur adukan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang akan mendapatkan rasa aman dan mereka itu juga adalah orang-orang yang mendapat petunjuk”. 

Sebaliknya, apabila nikmat iman itu ditukar dengan kekufuran (syirik) maka kita akan kehilangan rasa aman dan memunculkan ketakutan. Sebagaimana firman Allah dalam Surat An-Nahl (16) ayat 112, Allah berfirman yang artinya : ” dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman dan tentram rezekinya melimpah dari segala penjuru. Tetapi (penduduknya) kemudian mengingkari nikmat-nikmat Allah. Lalu Allah menyiksa kepada mereka dengan kelaparan, dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat”.
Hilangnya rasa aman, akan menyulitkan kita untuk berusaha, berpergian meninggalkan rumah dan sebagainya. Kita menjadi tidak aman dijalan, di kendaraan, di tempat-tempat umum, bahkan dirumah sendiri.  

Padahal keamanan dan rasa aman itu adalah kebutuhan dasar manusia dalam hidup. Keamanan akan memudahkan kita berusaha dan berinvestasi. Jika negara tidak dalam keadaaan aman, investor tidak berani masuk, bahkan yang didalam negeri pun bisa lari ke luar. Sejak krisis moneter pada tahun 1997, sampai saat ini rasa aman kita sering terganggu. Ekonomi menjadi sulit, khususnya bagi masyarakat luas. Negeri menjadi rawan kejahatan dan kekerasan, bahkan sampai kejahatan kerah putih berkembang dengan pesat, seperti yang kita saksikan hari ini. Kesulitan hidup akan membuat orang menjadi gelap mata, melakukan kejahatan dan lain sebagainya.

KEIMANAN

Keimanan akan membuat orang takut kepada Allah dan takut melanggar hukum-hukum lainnya. Keimanan akan membuat orang menjadi yakin, bahwa siapa saja dan apa saja yang dilakukan dan sekecil apapun kejahatan itu akan mendapatkan balasan dari Allah. Orang bisa bebas dari hukuman didunia, tetapi tidak akan bisa bebas dari keadilan Allah di Akhirat, dan itu adalah prinsip keimanan.

Keimanan akan memberikan semangat hidup, agar manusia bekerja keras dalam mencari rezeki yang halal. Dia sadar dan yakin bahwa semua mahluk yang hidup dibumi ini ada rezkinya ditangan Allah. Ada saat orang menghadapi kesulitan tetapi dia sabar dan tidak akan mencari solusi memecahkan masalah dengan cara-cara yang haram. 

Keimanan akan membuat orang menjadi terkontrol dan seimbang dalam hidupnya. Keimanan akan membuat hidup menjadi indah.  Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 155 sampai 157 yang artinya : ”dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan innalillahi wa inna illaihi raaji’uun. Kita semua milik Allah dan semua kita akan kembali kepada-Nya. Mereka itulah yang mendapat keberkahan dan rahmat dari Allah dan mereka itulah orang yang memperoleh petunjuk.” 

Keimanan dalam konteks keamanan, harus menjadi milik bersama. Karena keamanan terkait hubungan individu dengan yang lain, dan ini disebut sebagai hukum publik.
Dari uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dosa dan maksiat menjadi faktor hilangnya rasa aman, munculnya rasa takut, datangnya fitnah dan musibah serta datangnya kegoncangan dalam kehidupan.

Mudah-mudahan kita dapat mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Wallahu a’lam.

Thursday 26 April 2012

Cara Menyembelih Ayam

Penyembelihan hewan menurut madzhab Hanafi dan Maliki ketentuannya adalah terpotongnya empat urat leher, yaitu urat tenggorokan, urat pencernaan, dan dua urat nadi. Pendapat ini berdasarkan pada hadits nabi saw : "Menyembelih adalah antara leher dan dagunya hewan". (H.R. Baihaqi, menurut Zaila'I hadist ini sangat lemah).

Sedangkan Nakhr adalah menusuk urat nadi hewan yang terletak di ujung tenggorokan. Ini hanya berlaku untuk onta.

Adapun menurut madzhab Syafi`i dan Hanbali ketentuannya adalah :
terpotongnya dua saluran di leher hewan, yaitu saluran nafas yang terletak di leher dan saluran makanan/pencernaan.

Jadi melihat pendapat di atas, menyembelih yang sah adalah memotong dua saluran utama leher hewan, yaitu saluran makanan dan pernafasan. Menyembelih yang sempurna adalah dengan terpotongnya juga dua urat nadi leher.

Tujuan dari menyembelih hewan secara agama di samping untuk mematikan hewan juga untuk menghilangkan darah dari daging. Ini karena darah haram dikonsumsi.

Tata cara menyembelih yang Islami :

1). Membaca Basmalah. Mayoritas ulama mengatakan wajib membaca Basmalah. Tidak membacanya dengan sengaja ketika menyembelih menyebabkan tidak halalnya hewan yang disembelih, dengan berlandas kepada ayat surah al-An'am : 121 "Dan jangan kamu sekalian memakan hewan yang tidak disebutkan nama Allah kepadanya".

Menurut Syafi'i membaca basmalah hukumnya sunnah, dengan berlandaskan kepada hadist yang mengatakan "Sembelihan mukmin adalah halal, membaca basmalah atau tidak" (H.R. Ashabussunan).

2) Sebaiknya dilakukan pada siang hari.

3)Menghadapkan hewan yang disembelih ke arah kiblat dan penyembelih juga disunnahkan menghadap ke arah kiblat.

4) Menidurkan hewan yang hendak disembelih pada sisi kirinya dan menajamkan pisau yang digunakan untuk menyembelih.

Hewan yang disembelih oleh Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) halal dimakan, sesuai dengan nash Al-Qur'an surah Al-Maidah, ayat : 5; "Dan hewan sembelihan ahli kitab adalah halal bagimu sekalian, dan makananmu juga halal bagi ahli kitab".

Maksud ayat tersebut adalah bila mereka disembelih sesuai dengan tujuan dan tata cara penyembelihan hewan itu sendiri, maka halal untuk dimakan. Ibnu Abbas mengemukakan alasan mengapa hewan sembelihan Ahli Kitab boleh dimakan, "karena mereka percaya dengan Taurah dan Injil". (Riwayat Hakim).

Adapun hewan yang diperdagangkan di pasar umum dengan tanpa diketahui siapa yang menyembelih dan bagaimana menyembelihnya, maka perlu diteliti bagaimana hewan tersebut disembelih dan darimana umumnya hewan tersebut tersebut berasal? Apakah memang disembelih oleh orang-orang kristen atau yahudi dan apakah penyembelihan yang dilakukan memang sesuai dengan tata cara penyembelihan yang sah. Bila demikian, maka daging hewan tersebut masih termasuk halal.

Pada zaman sekarang ini banyak ditemui cara mematikan hewan dengan menembak pada bagian kepalanya dengan tanpa mengalirkan darah, cara membunuh hewan seperti ini jelas tidak sesuai dengan maksud penyembelihan hewan yang Islami, maka tidak halal untuk dikonsumsi.