Pages

Monday 26 July 2021

Prinsip Kerajinan Bahan Keras

0 comments




1. Keunikan Bahan Kerajinan

Bahan kayu memiliki keunikan tekstur urat/serat kayu yang sangat unik dan tidak dapat ditemui pada bahan lainnya. Urat kayu ini yang menjadi penilaian tersendiri mengapa orang masih tetap mempertahankan kayu sebagai produk kerajinan dengan berbagai olahan bentuk baik sebagai karya fungsi pakai maupun fungsi hias.

2. Keragaman Muatan Nilai dalam Produk Kerajinan

Pesan yang dapat kita peroleh berdasarkan proses berkarya ini dapat kita pilah sebagai berikut:

1.    Produk dengan nilai fungsional.

2.    Produk dengan nilai informatif.

3.    Produk dengan nilai simbolik.

4.    Produk dengan nilai prestise (wibawa)

 

3. Aspek Rancangan dalam Produk Kerajinan

Adapun faktor-faktor permasalahan obyektif yang diperlukan untuk diketahui sebelum perancangan adalah sebagai berikut:

1Faktor Teknis

  • metode produksi yang handal
  • penerapan daya mesin atau manual, dan,
  • tingkat kemahiran sumber daya manusianya.

2. Faktor Ekonomis

 

  • pemasaran yang tahan persaingan,
  • sistem pemasokan atau distribusi,
  • kebijakan penciptaan (hak cipta),
  • nilai jual dan keberadaan suku cadang (sumber daya bahan dan alat), serta
  • selera masyarakat terhadap produk tersebut.

3. Faktor Ergonomis

  • kenyamanan
  • keamanan
  • kesesuaian
  • kepraktisan

4. Faktor Sains dan Teknologi

  • terdapat unsur kebaruan atau temuan baru (inovasi atau modifi kasi)
  • selalu mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi

5. Faktor Estetika

  • menampilkan bentuk keindahan
  • memiliki daya pikat
  • terjadi keserasian
  • penggarapan yang rinci/detail
  • perupaan atau pewarnaan
  • kesan atau gugahan yang ditampilkan

6. Faktor Kondisi Lingkungan

  • nilai budaya
  • kondisi lingkungan atau wilayah setempat

Tugas Silakan Akses di Alamat berikut : disiniya

Thursday 22 October 2020

You Are Not GOD

Manusia terlahir kedunia ini telah membawa sifat salah dan khilaf, sifat haq dan benar. Dengan sifat yang dimilikinya itulah manusia tersebut sebagai ciptaan yang paling sempurna. Kesempurnaan manusia tidak lepas dari anugerah terbesar yang diberikan Allah Subhanahuwata'ala kepadanya yaitu AKAL. Akal satu-satunya keistimewaan yang diberikan Allah Subhanahuwata'ala kepada ciptaNya yang bernama manusia. Dengan akal manusia di tuntut untuk mampu menentukan arah jalan hidupnya, Allah telah memberikan 2 jalan yang dapat di pilih oleh manusia, jalan KEBENARAN atau jalan KESESATAN. Manusia berhak memilih salah satu dari kedua jalan itu tentu dengan pertimbangan pemikiran AKAL yang dia miliki. 

So, kita manusi sudahkan menggunakan karunia AKAL yang luar biasa ini ? bahkan malaikat pun tidak memiliki AKAL seperti kita, binatang, tumbuhan tidak memiliki semuanya. Ada hal yang mengganggu manusia untuk memanfaatkan AKALnya dan mengarahkan sifat manusia ke jalan kebanaran.

Nafsu, adalah sifat yang senantiasa mengiringi perjalanan akal, setiap akal bertindak, nafsu akan mempengaruhinya dan mencoba memberikan sugesti yang untuk berbuat sesuatu yang pada tujuannya akan masuk ke jalan kesesatan.

Allah Subhanahuwata'ala berfirman yang intinya adalah manusia diciptakan dalam keadaan lemah. Manusia lemah dalam badan, lemah kekuatan, lemah ilmu, lemah segalanya untuk itu manusia adalah hamba yang senantiasa membutuhkan dan memohon sesuatu kepada Tuhannya.

Lalu mengapa, masih banyak manusia berjalan di muka bumi ini dengan keangkuhan, kesombongan dan menganggap dirinya mampu berbuat sendiri ?

Nafsulah yang mengarahkan akal manusia untuk sombong menganggap orang lain yang memiliki kekurangan senantiasa berada di bawahnya, yang tidak setara dan tidak layak bersanding dengannnya. Nafsu pulalah yang mematikan akal akar tidak mampu berfikir hakikat manusia sebagai makhluk yang dhoif yang lemah dalam segala hal, yang butuh orang lain, yang butuh makan, butuh minum dan jika di cubit merasakan sakit.

Agar Akal mampu mengendalikan nafsu maka akal perlu di beri nutrisi Iman setiap saat, harus di rangsang dengan kepedulian sosial dan harus di biasakan bercengkrama dengan kalimah-kalimah kebenaran. Kita harus sadar, manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang perduli dengan yang lain sekaligus makhluk yang butuh orang lain. Manusia tidak dapat berdiri sendiri, tidak dapat menganggap semua di lakukan dengan sendiri. Hanya Allah yang dapat berdiri sendiri, hanya Allah yang mampu melakukan apapun dengan sendiri. 

No, I can do everything alone ....
aku bisa makan dengan  sendiri
aku bisa minum dengan sendiri
aku bisa dapat duit dengan sendiri
aku juga bisa bahagia walau tanpa orang lain ....

"Pinjam status kawan"

"I Don't care about averything

just me, my self, and I ... "

No no no, You are not God, You just a human ...


Kata-kata yang sering terlontar dari mulut kita saat kita tersakiti, saat kita tercampakkan, saat kita merasa di dzholimi, tidak hanya itu saja saat kita di atas memiliki segalanya kata-kata itu pula yang meracuni pemikiran kita. Apakah semua itu produk dari Akal ? semua itu adalah produk Nafsu yang menggebu seiring bisikan-bisikan setan yang senantiasa mempengaruhi pemikiran manusia.

Kembalikan hati ke fitrahnya, agar ego yang berlebihan tidak merusak akal pikiran hingga tercipta "kesombongan" yang tersembunyi. Nabi telah mengingatkan dalam Sabdanya, dalam tubuh ada segumpal daging dimana jika segumpal daging itu baik maka baiklah semuanya dan sebaliknya jika segumpal daging itu buruk maka buruklah semua.

yuk, kita kembalikan fitrah hati ini pada posisinya, hati yang senantiasa tunduk kepada Tuhannya, hati yang cenderung mengajak pemiliknya untuk mengabdi pada Tuhannya, hati yang senantiasa memberikan perintah yang baik kepada akal pikirannya dan hati yang senantiasa memadamkan hawa nafsu dari keinginan berlebihan dan kesombongan serta ke angkuhan.

Mari pelihara hati dan jaga hati agar kita terhindar dari sifat tercela apalagi sifat yang memang hanya di miliki Allah Subhanahuwata'ala. Ingat Setan akan tetap menggoda dan mengeraskan hati kita dan selalau mengajak kita untuk berkhianat kepada Allah Subhanahuwata'ala. 

Setan bekerja secara halus tanpa meninggalkan jejak sehingga kita terlena dan menganggap kita "baik-baik" saja.

Yuk, kita bangkit ... arahkan nafsu dengan akal yang terbimbing oleh hati, hati yang senantiasa di sirami dengan iman dan taqwa. 

5 hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga dan merawat hati kita agar hati tidak keras membatu :
1. Bacalah Al-Qur'an fahami maknanya
2. Membiasakan Sholat malam 
3. Berkumpul dengan orang sholeh
4. Perbanyak Berpuasa
5. terakhir, perbanyak dzikir.

lakukan salah satunya maka hati akan tenang apalagi mampu melakukan semuanya hati akan makin tawadhu' dan senantiasa berperasangka baik terhadap Allah Subhanahuwata'ala dan akhirnya ilmu ikhlas akan melekat pada hati.

Yuk, sama-sama belajar ............


Saturday 10 October 2020

EMPAT BEKAL GURU MENJADIKAN TEKNOLOGI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN


Berbicara tentang Pendidikan tidak lepas dari berbagai aspek penunjang Pendidikan itu sendiri dan proses pembelajaran yang begitu komplek plus dengan berbagai permasalahan di dalamnya. Semakin hari system Pendidikan terutama Pendidikan yang ada di Indonesia semakin mengalami berbagai kemajuan baik dari segi tuntutan output hasil dari proses pembelajaran, kurikulum yang senantiasa mengalami perubahan nama dan pertukaran system pengajaran dan yang tidak kalah menarik untuk di bahas adalah metode pembelajarannya.

Pembelajaran pada system Pendidikan saat ini mengalami transformasi yang mutlak harus di ikuti oleh seluruh elemen dunia Pendidikan. Hal ini di pengaruhi oleh perkembangan industry 4.0 yang mengakibatkan system Pendidikan juga turut terjun dalam menyongsong perkembangan indusri 4.0 tersebut dengan menerapkan pembelajaran 4.0 yang menitik beratkan proses pembelajaran berintegrasikan pada dunia teknologi terkini.


Menyinggung perihal teknologi, tidak kita pungkiri perkembangannya sangatlah pesat, segala aktifitas sudah “dikendalikan” oleh teknologi. Kegiatan manusia saat ini sudah tergantung pada teknologi, pekerjaan yang biasa di lakukan secara normal sekarang beralih menggunakan teknologi. Teknologi telah mentrasnformasi kegiatan manusia dari manual merubah menjadi digital. Segala sesuatu sudah di proses melalui digitalisasi teknologi. Manusia sudah akrab dengan teknologi bahkan Sebagian sudah tergantung pada kecanggihan teknologi.


Dunia Pendidikan sebagai wahana putra putri bangsa berkecimpung dalam peningkatan mutu intelegensinya tidak luput dari sasaran perkembangan teknologi yang sudah berkembang pesat saat ini. Pernak Pernik Pendidikan diwarnai dengan teknologi, database warga Pendidikan sudah di olah menggunakan teknologi, pengolahan nilai sudah di akses dengan teknologi sampai pada proses pembelajaranpun sudah di lakukan dengan bantuan teknologi.


Pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran sebenarnya sudah hadir sebelum era pembelajaran 4.0 itu sendiri muncul. Pembelajaran yang dilakukan dengan bantuan teknologi saat itu memang belum semaksimal sekarang, pemanafaatan teknologi dalam proses pembelajaran saat itu masih pada tahap yang sederhana yaitu teknologi digunakan untuk membuat presentasi pembelajaran saja.


Lalu bagaimana peran teknologi dalam proses pemebalajaran pada era seperti ini ? terlebih lagi dalam suasana pandemic covid 19 ini 


Sebagai manusia yang memiliki akan sehat akan mampu mengambil pelajaran dari setiap kejadian yang ada, mengambil sesuatu hikmah dari peristiwa yang sedang terjadi. Sebagai guru harus mampu beradaptasi dengan pergantian iklim kehidupan, harus mampu menaklukkan hambatan-hambatan yang mengakibatkan adanya dinding penghalang proses pembelajaran. Sudah 8 bulan guru berhadapan dengan iklim kehidupan yang menghambat mereka untuk melakukan yang sudah menjadi kondrarnya. Mereka terhalang oleh wabah yang sedang viral di seluruh dunia yang membuat guru tidak mampu menyentuh siswanya, siswa yang tidak bisa mendapatkan “kasih sayang" secara langsung dari gurunya. Mereka terpisahkan oleh ruang dan jarak, meraka tidak lagi dapat tertawa bersama, bercengkrama bersama.



Disinilah peran guru professional yang tanggap terhadap berbagai persoalan pembelajaran di butuhkan, guru yang mampu memenej dan mengolah metode pembelajaran di rindukan. Guru yang benar-benar professional akan mampu mengatasi persoalan-persoalan pembelajran yang di akibatkan oleh fenomena alam virus corona 19.


Untuk mampu melaksanakan proses pembelajaran era covid 19 ini paling tidak guru harus mempersiapkan dan membekali dengan empat hal,


Pertama, Guru harus mampu berfikir kritis dan mampu mencari pemecahan permasalahan, mampu berfikir kritis artinya guru harus dapat menyerap informasi yang ada menyaringnya dan memanfaatkan informasi tersebut sebaik-baiknya. Guru harus lebih realitis dalam menyingkapi warta yang beredar, mampu meingkatkan kualitas madrasahnya agar semakin mumpuni keilmuan dan pengetahuannya dan agar guru pemikirannya tidak jalan di tempat maka guru harus membuka cakrawala pengetahuannya seluas-luasnya. Berfikir kritis saja belum cukup, guru juga harus mampu menyelesaikan berbagai problema dunian Pendidikan yang sedang dihadapinya, harus mampu mencarai pemecahan masalahnya, untuk itu berfikir kritis salah satu alternatif yang bisa di manfaatkan untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapinya.


Kedua, Guru harus memiliki komunikasi dan kolaborasi yang baik. Komunikasi guru dengan siswanya akan menciptakan proses pembelajaran asyik, menarik dan siswa akan mudah memahami materi yang disampaikan. Kolaborasi guru dengan wali murid akan memudahkan pemantauan perkembangan belajar siswa, hal ini akan berdampak pada kelancaran dalam proses pembelajaran.


Ketiga, Berfikir kreatif dan inovatif. Sudah menjadi tugas seorang guru untuk mampu menciptakan atau melakukan system pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar proses pembelajaran tidak terlihat monoton. Kemampuan berfikir kreatif dan inovatif guru akan terlihat pada metoda pembelajaran yang digunakan dan fasilitas pembelajaran yang digunakan.


Keempat, Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Literasi menjadi hal yang sangat penting bagi guru, untuk meningkatkan mutu madrasahnya, meningkatkan kualitas keguruannya, dan membuka mindset keprofesional profesinya guru tidak bisa lepas dari literasi, lebih lagi pada era pandemic ini guru wajib dan harus meningkatkan literasi terkait teknologi informasi dan komunisasi yang berkembang pesat pada era pembelajaran 4.0 ini.


Keempat bekal di atas harus di miliki oleh jiwa seorang guru, terutama poin yang keempat. Dewasa ini peran teknologi informasi dan komunikasi sangat penting dalam dunia pendidikan. Jarak yang memisahkan guru dan siswa hanya mampu di jembatani oleh teknologi. Teknologi menjadi satu-satunya sarana yang dapat di manfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang di hadapi guru akhir-akhir ini.


Sudah menjadi keharusan guru harus mampu menaklukan teknologi dan menjadikan media atau alat untuk proses pembelajaran. Tentu, tidak sekedar untuk pelepas proses pembelajaran begitu saja, namun harus di kemas sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran tetap menyenangkan.


Teknologi yang pada dasarnya sudah memiliki kemampuan yang mumpuni untuk menciptakan berbagai ilustrasi pembelajaran yang menarik tinggal di poles sedikit dengan kemampuan kreatifitasan seorang guru akan menciptakan proses belajar mengajar akan terjadi dengan asyik, menarik dan tidak membosankan serta tidak monoton.


Banyak sekali aplikasi atau program-program teknologi yang dapat di manfaatkan oleh guru. Banyak platform baik berbayar maupun free yang menyediakan fasilitas penunjang proses pembelajaran dan baru-baru ini pemerintah sendiri sudah memberikan bantuan quota pembelajaran yang dapat di manfaatkan oleh guru dan siswa untuk mengakses puluhan situs pembelajaran.


Teknologi telah menyediakan kebutuhan guru dalam melakukan pembelajaran baik secara luring maupun daring. Dengan teknologi pembelajaran akan menjadi menyenangkan karena kita mampu mengkombinasikan antara audio dan visual. Pengaturan audio yang baik akan memudahkan siswa menangkap informasi yang guru berikan dan membantu mereka memahami materi yang disampaikan. Dengan pengaturan dan pengolah visual yang baik dan menarik akan menjadikan proses pembelajaran berjalan dengan menyenangkan dan pastinya tidak monoton.


Untuk menciptkan pembelajaran yang menyenangkan dengan bantuan teknologi, pilih platform teknologi yang sejiwa dengan karakteristik kita karena apa yang tertuang itulah pribadi kita tentunya dalam mengajar, pilih platform yang benar-benar kita kuasai agar kita bisa lebih luwes dalam mengolah teknologi menjadi media pembelajaran yang menyenangkan.


Teknologi akan berfungsi maksimal jika guru dari awal telah memiliki pemikiran yang kritis dan mampu memecahkan masalah, memiliki komunikasi dan kolaborasi yang baik, baik antara guru dengan siswa, guru dengan orang tua wali murid bahkan guru dengan rekan sejawatnya, guru juga harus mampu berfikiri kreatif dan inovatif dan yang tidak kalah penting adalah guru harus meningkatkan literasi tentang teknologi informasi dan komunikasi.


Wednesday 23 September 2020

Kenangan Indah Bersama PGRI Propinsi Riau

Selasa, 15 September 2020 mungkin Sebagian orang adalah hari yang biasa, hari yang tidak memiliki makna, hari yang tidak terlalu penting, namun bagi saya hari itu merupakah hari yang membuka wawasan baru, memberikan pembelajaran yang baru serta hari itu merupakan hari di mana pola pikir saya bertambah berkembang. Kenapa ?

Selasa, 15 September 2020 adalah di awal mulainya workshop Smart Learning and Character Center PGRI Provinsi Riau dalam temanya Guru Hebat Guru Menulis, dimana kegiatan ini merupakan kegiatan baru yang saya ikuti baik materi-materinya maupun proses pelatihannya atau workshopnya.

Workshop yang dilaksanakan mulai tanggal 15 September 2020 sampai dengan 21 September 2020 dilaksanakan dengan system Daring, workshop jarak jauh dimana narasumber dan peserta tidak dalam satu ruangan namun di lakukan pada tempat tinggal masing-masing. Saat ini system seperti ini di namakan Webinar.

Dari kegiatan ini sangat banyak ilmu yang saya peroleh, berbagai pengetahuan tentang tulis menulis saya dapatkan, dan saya lebih mengenal tentang PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Provinsi Riau. Saya akui, saya belum faham betul dengan organisasi PGRI karena gaungnya tidaklah se viral artis dadakan. Saya hanya tahu PGRI itu sekedar mengadakan Upacara peringatan, perlombaan dalam rangka memperingati hari lahirnya selain itu nihil tidak tahu sepak terjang organisasi ini. Mungkin ini karena keterbatasan informasi yang saya peroleh terkait PGRI.

Bersyukur, akhirnya melalui webinar ini saya mendapat informasi yang lengkap dan utuh tentang PGRI, sebuah organisasi besar yang didalamnya terisi oleh orang-orang hebat, orang-orang mulia dan orang-orang yang memiliki cita cita luar biasa yaitu GURU. Organisasi yang menaungi dan melindungi serta memperjuangkan hak guru ini inti yang saya peroleh dari tujuan PGRI itu sendiri.

Sejak itu berubah persepsi saya terhadap organisasi PGRI ini, dari yang selalu minta iuran wajib saja dan tidak ada tindak lanjut terkait nasib guru-guru terutama seperti kami yang masih guru honor namun dengan mengikuti webinar ini mulai terbuka bahwa mereka (pengurus PGRI) akan tetap memperjuangkan nasib kami.

Workshop yang di fasilitasi oleh PGRI ini juga merupakan bukti nyata kerja PGRI dalam meningkatkan kualitas keilmuan para guru, meningkatkan mutu guru dan membekali guru agar mampu memposisikan dirinya terhadap perkembangan zaman yang semuanya sudah mengalami perubahan atau boleh ambil istilah dari pak Jokowi Presiden Republik Indonesia adalah  transformasi digital. Perubahan system manual menjadi system digitalisasi.

Luar biasa ilmu yang tersebar dalam webinar ini, semua narasumber ahli di bidangnya, motivasi-motivasi narasumber sangat melekat dalam pikiran saya, menjadi saya lebih semangat dan semakin percaya diri dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagai seorang guru.

Menulis sebenarnya bukanlah suatu hobi yang saya tekuni, namun dengan motivasi narasumber bahwa menulis salah satu bentuk pengabdian seorang guru sekaligus menjadi prasasti yang akan di ingat sepanjang masa oleh semua orang. Walau tertatih saya mencoba untuk menulis, menuangkan hasil pemikiran kedalam sebuah kalimat. Tak di pungkiri walau kaidah dan tata Bahasa masih banyak yang di langgar dengan semangat yang kuat saya kan tetap menulis.

Terima kasih narasumber yang telah mentransfer ilmu dan semangatnya kepada kami, terima kasih guru hebat yang tergabung dalam webinar ini, sungguh merupakan anugerah yang tidak terkira dapat berkenalan dengan orang-orang hebat dari penjuru daerah seprovinsi riau ini. Salam kenal, salam sukses, dan salam guru.

Kenangan ini akan menjadi support bagi saya untuk selalu berkarya dalam memajukan dunia Pendidikan, mencetak generasi bangsa yang memiliki kecerdasan ilmu pengetahuan serta kecerdasan spiritual dan siap mengantarkan mereka menuju kehidupan mereka yang sebenarnya tentunya dengan bekal intelektual dan spiritual tadi.

Waktu yang singkat yang saya rasakan mengikuti kegiatan ini, masih banyak yang harus di ketahui, masih banyak yang harus di kaji, semoga saja hal semacam ini akan tetap dilakasanakan oleh PGRI, baik PGRI tingkat propinsi, PGRI tingkat Kabupaten maupun PGRI tingkat kecamatan, karena kegiatan ini sangat positif dan mampu mengecas motivasi guru yang sekarang ini sedang lesu karena terbebani kegiatan pembelajaran daring maupun luring yang sangat “membosankan” dan sama sekali tidak efektif.

Jayalah PGRI, Jayalah Guru Indonesia, Jayalah guru Propinsi RIAU ….


Profil Penulis

Imas Masitoh,S.Pd. Guru SD Negeri 004 Hangtuah Kecamatan Perhentian Raja Kab. Kampar. Email : kirankhalifasakhi@gmail.com. Berkarya dan terus berusaha menjadi guru Profesional.


WEBINAR PERTAMAKU

             Diawal bulan September berawal dari seorang guru yang sama mengajar di sekolah sedang terkena musibah, barang berharganya hilang di curi, laptop, handphone dan dan tas yang biasa di bawanya saat bepergian. Dan yang paling berharga adalah isi dalam tas yang memang berisi surat-surat berharga, termasuklah kartu identitas PGRI.

            Mengingat kartu PGRI merupakan kartu identitas sebagai guru, maka guru tersebut langsung mengurus untuk pembuatan kartu PGRI terbaru. Bersamaan dengan itu, maka saya lihat kartu identitas PGRI saya dan ternyata tanggal berlakunya sudah habis. Tanpa menunggu komando dari ketua PGRI kecamatan saya pun ikut mengurus pembuatan kartu PGRI yang baru dan 5 guru lainnya ikut serta karena masa berlakunya juga sudah habis.

            Melalui kawan seorang guru juga, kami menyerahkan sepenuhnya kepengurusan pembuatan kartu PGRI terbaru, karena beliau tahu kemana akan mengurus kartu PGRI tersebut. Informasinya beliau langsung ke Gedung Guru yang ada di kotamadya dan biasanya langsung jadi.

            Namun beberapa minggu berlalu, kartu tidak juga kunjung jadi. Hingga pada akhirnya beliau menginformasikan bahwa pencetakan kartu belum bisa dilakukan mengingat ada beberapa hal yang harus ditunggu, ada dua kemungkinan kartu belum bisa di cetak, pertama karena kepengurusan PGRI tingkat kabupaten kami (Kampar) saat itu belum di bentuk Kembali setelah ketua yang lama tidak lagi menjabat. Kartu PGRI belum bisa di cetak, karena harus menunggu yang menandatangani ketua PGRI tingkat Kabupaten. Alasan kedua yang disampaikan kawan yang mengurus pencetakan kartu PGRI tersebut adalah akan digatinya kartu PGRI yang selama ini ada dengan kartu PGRI yang multi guna, ceritanya bisa untuk belanja, Tarik tunai dan bayar parkir di bandara. Kartunya akan di ganti dengan kartu digital.

            Beliau juga menyampaikan kepada kami informasi terakhir, bahwa untuk mendapatkan kartu PGRI yang istimewa itu harus mengikuti workshop atau Webinar, karena kartu digital PGRI perdana ini hanya di khususkan untuk 500 guru dan itu di perioritaskan untuk yang mengikuti webinar.

            Sebagai guru yang merem teknologi, kami sudah ketakutan sendiri, sudah terbayang kesusahan yang akan kami hadapi dalam mengikuti webinar ini yang menurut informasi dari beliau seminarnya online dan menggunakan aplikasi. Kami sudah khawatir sendiri mendengar uraian beliau. Namun beliau menenangkan kami dan memotivasi serta mendukung kami untuk tetap ikut dan beliau siap mendampingi kami dalam mengikuti webinar ini. Beliau memang faham dunia IT jauh dibandingkan kami yang sampai sekarang belum melek IT secara luas.

            Dan benar saja, dari awal pendaftaran sampai pelaksanaan kami kesulitan mengaplikasikan handphone untuk pelaksanaan webinar PGRI, Alhamdulillah beliau siap sedia untuk membantu kami dan kami akhirnya dapat mengikuti webinar yang di taja PGRI propinsi Riau ini.

            Ini adalah webinar pertama bagi saya dan kawan-kawan yang mengajar di sekolah. Bagi kami terutama saya ini merupakan pengalaman pertama yang membuat jantung berdebar, hati deg-deg an karena menggunakan teknologi baru dan asing saat itu bagi saya.

Materi demi materi saya ikuti dalam workshop/webinar ini, Masya Allah ternyata webinar ini penuh dengan ilmu, penuh dengan wawasan, penuh dengan pengetahuan. Banyak hal baru yang saya dapatkan dari webinar ini, yang kesemuanya menambah pengetahuan saya dan memotivasi pribadi saya untuk menjadi seorang guru.

Yang terkesan bagi saya, bukan berarti mengesampingkan materi-materi lain (ini karena saya baru bisa focus dan tidak terganggu kegiatan lain) adalah materi penulisan artikel populer. Sekilas dalam benak saya ternyata simple menulis itu, ternyata tidak sulit menulis itu waktu itu. Karena berdasarkan uraian yang di paparkan oleh naras umber begitu gamplang dan mudah saya cerna sehingga saya memiliki pemikiran ternyata mudah menulis itu.

Dalam materi Teknik menulis artikel popular berdasarkan Analisa dan rangkuman yang saya dapat tidak di hukumi dengan kaidah-kaidah penulisan seperti penulisan karya ilmiah lainnya, dengan demikian tidak membebani seseorang untuk menulis karena keterbatasannya dalam menguasai kaidah-kaidah penulisan yang baik dan benar sesuai ketentuan penulisan karya ilmiah.

Selama mengikuti materi ini, dalam pikiran saya langsung tersusun beberapa topik yang kemungkinan besar dapat saya tuangkan dalam penulisan artikel popular dan saya merasa semangat dan termotivasi dengan segera ingin menulis.

Benar kata narasumber-narasumber webinar PGRI yang saya ikuti ini, keinginan, motivasi tidak cukup jika tidak ada keterpaksaan pada diri untuk menulis, akhirnya zonk, tidak satupun tulisan yang mampu saya tulis walau ide dan gagasan sudah menumpuk dalam otak saya. Kesibukan sehari-hari, lingkungan yang kurang mendukung (untuk menulis) menyebabkan pikiran buntu tidak mampu harus menulis di mulai dari mana.

Namun demikian saya merasa bersyukur telah mengikuti webinar ini, walau sekarang belum mampu menulis dengan komitmen akan tetapi telah memiliki dasar pengetahuan tentang tulis menulis, semoga saja suatu hari dengan dukungan para penulis motivasi saya terbangun lagi.

            Terima kasih PGRI propinsi yang telah menaja webinar ini, sungguh ini moment yang sangat berharga bagi saya, saya dapat ilmu dari nara sumber-narasumber yang sangat ahli dibidangnya dan saya mendapatkan 400 lebih sahabat sejawat baru yang tersebar di seluruh propinsi Riau.

            Semoga webinar-webinar lainnya akan tetap di laksanakan oleh PGRI agar semakin meningkat kualitas dan kuantitas guru-guru di propinsi Riau pada khususnya umumnya untuk guru Indonesia.

 

Profil Penulis

Robina, S.Pd.I, Mengajar di SD Negeri 004 Hangtuah, mengajar bidang studi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, Lahir di Mentulik, 21 Pebruari 1975. E-Mail : robina575@gmail.com.

“ Hobby, Cita-Cita Bukanlah suatu Tujuan Akhir”

 Judul “ Hobby, Cita-Cita Bukanlah suatu Tujuan Akhir”

Oleh : Faujiah Nur Br Sinaga, S.Pd

Tenaga Kependidikan SMPN 1 Perhentian Raja

Menurut Pranoto (2004;9) menulis berarti menuangkan pikiran kedalam bentuk tulisan atau menceritakan sesuatu kepada sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga dapat diartikan sebagai ungkapan atau ekpresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan.

Menurut pendapat saya yang mana menulis merupakan suatu ungkapan perasaan dari keadaan nyata disekitar saya yang dituangkan melalui cara menulis.

Begitu juga dengan hobby saya disaat memasuki usia remaja, keinginan yang begitu tinggi untuk menjadi penulis suatu novel hingga saya bersemangat dengan menuliskan cerita-cerita yang saya alami bahkan fenomena-fenomena disekitar saya. Pada masa itu saya menulis segala yang terjadi pada saat saya duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama, saya menceritakan segala hal yang terjadi dari mulanya saya Lulus dengan Murni di SMP tersebut, Pertama masuk sekolah di kota, berkenalan dan memilah teman baru, dan masih banyak lagi.

Sehingga timbullah keinginan nantiknya melanjuti Sekolah Menengah Atas dengan memilih Jurusan Sastra sehingga dapat melanjuti Keperguruan Tinggi nantinya dengan jurusan yang setara. Tetapi, Pemikiran saya tentang menulis seketika terhenti setelah saya menerima Hasil dari Pembelajaran saya, yaitu “Menjadi Guru Pendidikan Agama Islam” dimana saya melihat fenomena yang begitu luarbiasa mengejutkan.

Melihat sifat-sifat kawan sebaya yang dijuluki “Anak Kota” dimana yang jauh dengan nilai-nilai Agamis. Entah karena saya dari kampung yang mana sifat kekeluargaan,saling menghargai dan nilai agama yang masih kental sehingga membuat saya terkejut seketika saya keluar dari kampung saya.

Meskipun saya mulai mengubah hobby saya dengan bertujuan menjadi seorang Guru sesekali saya masih meluangkan apa yang terjadi dengan fenomena sekitar saya. Hingga pada akhirnya setelah hampir menyelesaikan pendidikan dibangku Sekolah Menengah dan akan memasuki Perguruan Tinggi saya tidak sungkan lagi memilih jurusan Pendidikan keguruan saya dapat memilih 3 jurusan pada saat pendaftaran Keperguruan Tinggi saya memutuskan mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam, Bahasa Inggris dan Pendidikan Ekonomi.

Tapi disayangkan pilihan pertama dan kedua saya tidak Lulus dan saya Lulus di jurusan Pendidikan Ekonomi, tapi saya tidak berkecil hati karena dimana tempat saya belajar tersebut masih berbasic Islamiah. Saya tetap mempelajari Ilmu-ilmu di bidang keagamaan.

Masa perkuliahan pun mengubah Cita-cita saya yang telah sekian tahun saya pertahan sekerika Goyah pada masa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dimana saya mengajar disalah satu Sekolah Terfavorit di Ibukota saya tinggal, saya mengalami penurunan semangat yang luarbiasa ketika itu sehingga mengubah keinginan saya. Saya mengubah cita-cita saya untuk tidak menjadi guru lagi.

Lalu bagaimana Bisa menjadi Tenaga Kependidikan yang mana masih bernuansa pada Peserta Didik ?

Keterpaksaanlah yang menyeret saya untuk melanjutkan pengalaman hidup saya, dimana saya dapat pilihan untuk mengajar atau duduk di kantor (Tata Usaha). Dengan motivasi kedua orangtua yang membebaskan pilihan ditangan saya. Tidak terasa setahun sudah saya menikmati bekerja dibidang kantor yang berbasic sekolah atau berlatarkan peserta didik.

Pada masa pandemi covid-19 ini sangatlah berat sekali dilalui terutama pada guru-guru senior yang lemah memahami teknologi yang memaksa mereka untuk mempelajari teknologi tersebut. Kita tidak dapat berjumpa dengan sesama guru bahkan peserta didik lagi. Semua pembelajaran berubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau yang sering disebut “Daring”.

Sebagai Tenaga Kependidikan yang masih terbilang biasa saja memahami teknologi juga harus mampu membantu guru-guru dalam memahami aplikasi-aplikasi yang membantu pembelajaran online tersebut.

Semua kegiatan yang berada disekolah disulap menjadi pembelajaran dirumah selama masa pandemi covid-19 ini semua dituntut melalui belajar online, ujian online, PPDB online dsb. Semua itu memiliki kelemahan dan kelebihan, banyak keluhan para orangtua mengenai pembelajaran online ini dimana orangtua dituntut memfasilitasi anak-anaknya memiliki gadget serta mengisi pulsa paket internet anak.  Disisi lain pembelajaran online ini tidak menuntut peserta didik untuk menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.

            Keadaan pandemi covid-19 ini juga membuat jarak sesama guru ketika berada di Sekolah, dimana ada yang merasa pandemi covid-19 ini sebagai suatu momok dan ada juga yang merasa biasa saja. Seakan-akan yang merasakan suatu momok mengalami ketakutan akan segala hal. Dan yang merasa biasa saja merasa kejanggalan-kejanggalan terjadi.

 

 =========================================================================

 

Biografi Penulis

Faujiah Nur Br Sinaga, S.Pd, Lulusan S1 Pendidikan Ekonomi UIN SUSKA Riau, Salah satu Tenaga Kependidikan di SMPN 1 Perhentian Raja sejak akhir 2019 lalu. Mulai menulis sejak duduk dibangku SMP melalui coret-coret dibuku sampai memiliki NOTEBOOK masih menulis. tulisan-tulisan pengalaman pribadi yang tidak percaya diri untuk dipublikasikan. Dengan adanya motivasi salah satu Guru di SMPN 1 Perhentian Raja yang memotivasi kembali untuk menulis kembali meskipun semangat menulis belum begitu tinggi.

Wednesday 2 September 2020

MENGHADAPI PANDEMI MASA KINI (COVID-19) DENGAN MUHASABAH DIRI

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Apa kabar rekan blogger ...?
Semoga senantiasa sehat wala'fiat jauh dari kesusahan dan selalu di berkahi dengan kesuksesan.

MENGHADAPI PANDEMI MASA KINI (Covid -19) DENGAN MUHASABAH DIRI


Coronavirus Disease 19 menjadi perbincangan yang hangat sejak awal kemunculannya, kiprahnya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi popular dan tidak butuh modal untuk jadi viral. Kehadirannya dan perkembangannya sangat pesat, bukan hanya di negara asal lahirnya tapi langsung merambah kesebagian besar belahan dunia. Hampir seluruh negara terkontaminasi dengan virus ini.


Virus yang menyerang pernafasan manusia ini di Daulat pada tahun 2020 ini menjadi penyakit yang sangat berbahaya dan menyumbang kematian terbesar di seluruh dunia. Virus yang kata ahlinya sebenarnya tingkat untuk kematian hanya 3% akan menjadi penyakit yang mampu mencabut nyawa jika di derita oleh orang yang berusia lanjut atau memiliki Riwayat penyakit menahun lainnya.


Dengan kehadiran virus covid 19 ini,  semua menjadi lemah. Kehidupan manusia selalu di intai dengan berbagai terror yang di hadirkan dari virus covid 19 ini. Kantor di tutup, perusahaan mengurangi pegawainya, wisata di hentikan, hingga dunia Pendidikan juga di non aktifkan. Semua berjalan terseok-seok.


Semua kebijakan yang di lakukan memang mengatasnamakan kelangsungan hidup manusia dari serangan virus corona disease 19 ini. Sungguh dasyat virus ini hingga mampu merubah kehidupan yang wajar menjadi hambar, menjadikan perilaku social yang sopan menjadi perilaku manusia yang saling tidak mempedulikan.


Banyak yang stress dalam menghadapi kenyataan kehidupan ini. Rasa ketakutan yang berlebihan membuat beberapa orang jadi phobia terhadap sesuatu yang di anggap menjadi cirihas virus covid 19 ini menyerang. Ya … banyak kejadian yang menyebabkan orang meninggal karena tidak ditolong walau sebenarnya bukan terdampak virus corona disease 19 ini, tapi karena penyakit lainnya. Phobia yang berlebihan menyebabkan tatanan adat istiadat berangsur ditinggalkan manusia. Bersalaman sebagai ciri khas adat budaya timur menjadi hilang, orang bertemua tidak lagi mengulurkan tangan untuk bersalaman, anak pulang atau bepergian tidak lagi bersalaman dengan orang tua, semua menjaga jarak seolah tidak saling mengenal. Semua saling curiga mencurigai, semua anti pati terhadap perilaku yang sudah bertahun-tahun bahkan sejak nenek moyang telah menjadi kebiasaan.


Namun, 2 bulan terakhir ini, manusia sebagian sudah tidak mempedulikan lagi virus ini, mereka harus bertahan hidup dengan terus bekerja mengais rizki. Mereka pasrahkan semua kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang ada dalam benak mereka terus mencari rupiah untuk mengisi perut keluarganya.


Bagaimana sebenarnya kita menyikapi “musibah” ini ?


Mari kita telaah dan kita kaji semua ini dari diri kita sendiri dahulu, dari perilaku kita hingga apa ikhtibar dibalik bencana ini.

1.  1. Muhasabah diri dengan Agama terkait vabah Virus Corona Disease 19

Sebagai makhluk ber Tuhan, kita di wajibkan menyerahkan hidup dan matik kita hanya kepada-Nya. Semua sudah menjadi takdir dan ketentuannya.


Manusia diberi hak untuk berusaha, berupaya untuk mencapai apa yang menjadi keinginannya. Untuk kepastiannya tetap menjadi hak prerogratif Allah Subhanahuwataala.


Bagaimana seorang muslim menyingkapi fenomena penyakit virus corona ini?


Allah Subhanahu wata’ala telah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqoroh Ayat 155.


وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.


Jelas sudah, apa yang terjadi saat ini tidak lebih dari sebuah ujian dari Allah Subhanahuwata’ala yang harus kita singkapi dengan penuh keimanan dan ketaqwaan.

 

Dalam Surat Al-Bagoroh Ayat 155 tersebut, ujian yang akan kita terima meliputi sedikit ketakutan, disini yang sering kita lupa, kita menganggap yang senantiasa menimpa kita adalah ujian yang terberat sehingga timbul rasa takut yang berlebihan. Allah menjanjikan rasa takut yang diberikan kepada kita hanyalah sedikit saja, bukan rasa takut yang besar. Kemudian, kenapa terjadi disebagian manusia memiliki rasa takut yang besar ?

 

Iman, adalah semua jawaban dari segala pertanyaan yang timbul dari rasa khawatir berlebihan. Dengan memperbaiki rasa keimanan maka kita akan merasa selalu dalam perlindungan Allah Subhanahuwata’ala dan menjalani ujian rasa takut ini penuh dengan pendekatan diri kepada-Nya.

 

Kita di uji dengan sedikit rasa takut dengan munculnya wabah virus Corona Disease 19 yang menjadi momok di seluruh dunia karena telah membunuh jutaan manusia di seluruh dunia. Dengan menyadari adanya rasa takut yang telah Allah Allah Subhanahuwata’ala hadirkan ke diri kita merupakan teguran sudah seberapa dekat kita dengan-Nya. Dan Allah Subhanahuwata’ala menghadirkan virus covid 19 sebagai wasilah menguji keimanan kita dengan sedikit rasa takut tersebut.

 

Ternyata dengan turunnya virus corona disease ini, bukan hanya rasa takut saja yang kita rasakan, tapi kelaparan, kekurangan harta bahkan jiwa. Hal ini terjadi banyak perusahaan yang memutuskan hubungan kerja dengan karyawan sehingga muncul pengangguran yang mengakibatkan mengikisnya harta yang di miliki dan pada tahap akhirnya kelaparan yang mereka rasakan.

 

Banyak sudah manusia tidak memiliki pekerjaan dan harta, hidupnya bergantung pada uluran tangan pemerintah yang memberikan bantuan dana segar maupun kebutuhan pangan.

Banyak dokter dan petugas kesehatan yang gugur dalam pengabdiannya melawan virus corona disease 19, banyak anak kehilangan orang tuanya, orang tua kehilangan anaknya akibat terinfeksi virus ini dan meninggal.

 

Lagi-lagi kita harus memahami ini semua dengan rasa keimanan dan ketaqwaan agar tidak memiliki prasangka buruk terhadap Allah Subhanahuwataa’a, kita yakini ini adalah ujian yang akan mengantarkan kita ke derajat yang lebih tinggi jika kita mampu menghadapi ujian ini dengan penuh keikhlasan.

 

Penting kita menghadapi segala yang terjadi pada diri kita dengan Agama agar kita tidak di hinggapi rasa takut yang berlebihan, khawatir akan jaminan rizki dari Allah dan menjadikan hidup penuh syukur yang akan menjadikan hidup kita penuh dengan keberkahan Allah Subhanahuwata’ala. Dengan Agama dalam menyingkapi virus corona Disease 19 ini akan menjadikan kita memiliki kepasrahan diri kepada-Nya bahwa mati adalah haq yang terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Semua sudah menjadi garis ketentuanNya.

 

Dalam Surat Al-Bagoroh Ayat 155 tersebut Allah Subhanahuwataa’la memberikan kabar gembira kepada hamba-Nya yang mampu menghadapi ujian-Nya dengan penuh ikhlas dan kesabaran. Ya, Allah Subhanahuwataala memberikan kabar gembira bagi hambanya yang sabar dalam menghadapi ujian sedikit rasa takut, kelaparan dan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.

 

Semoga kita masuk dalam golongan yang akan menerima kabar gembira tersebut. Aamiin Ya Robbal a’alaamiin.  

 

Bersambung Part 2

Friday 28 August 2020

Tutorial 1 # Bingkai Antik dan Menarik Ala PowerPoint

0 comments

Video Tutorial membuat efek yang menarik pada foto / gambar dengan microsoft PowerPoint. 
Dengan tampilan yang antik dan menarik pada gambar/foto di slide kita, maka akan menambah tampilan Slide presentasi kita semakin menarik dan memikat.

Jika dirasa ini bermanfaat, mohon bantuan SUBSCRIBE, Comment, Like n Share
Terima Kasih

Tuesday 25 August 2020

"Coretan" 10 Besar Tingkat Nasional

 Coret moret (menulis) buku merupakan hobi yang sudah saya tekuni dari masa SMA, walau hanya sekedar menuangkan tinta sehingga tercipta sebuah puisi atau sekedar mengisi diary kecil berwarna biru.


Hobi tersebut berlanjut saat menjadi seorang pendidik di SMPN 1 Perhentian Raja, hal ini terjadi karena saya termasuk pengurus ekstrakurikuler untuk kegiatan mading dan buletin sekolah. Ya, disini masih berkisar puisi dan coretan kecil yang tidak sama sekali belum memiliki makna.


Karena pendanaan yang minim akhirnya mading dan buletin sekolah vacum sehingga kegiatan tulis menulis kembali berhenti.


Kembali pada era kurikulum 2013 mulai di berlakukan, saya pun memulai menulis lagi, kali ini bukan menulis puisi atau kalimat-kalimat "lebay" tetapi menulis mendeskripsikan sebuah aplikasi pembelajaran, baik itu berupa Aplikasi Penerimaan Siswa Baru, Raport Kurikulum 13, SKHU Sementara SD, SMP, SMA dan SMK dan lain sebagainya. Semua tulisan yang saya buat jauh dari kata tata cara menulis yang baik, karena apa yang terlintas di pikiran saya ya itu yang saya tuangkan. Tanpa kaidah penulisan yang di anjurkan.


Kemudian penyakit lama kambuh lagi, blog tidak lagi di urus, tidak ada lagi minat menulis, disamping tidak hasrat menulis hal ini dikerenakan juga padatnya kegiatan di sekolah yang harus di ikuti dan diselesaikan.


Hingga pada suatu waktu, termotivasi oleh guru yang mampu menerbitkan buku dan di post di media Sosial (Facebook) sekelias tergugah jiwa menulis lagi, memiliki hasrat untuk bisa seperti mereka. Akhirnya saya cari informasi seminar-seminar, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tata cara menulis yang baik dan benar sehingga mampu menerbitkan buku.


Banyak wadah yang menyelenggarakan kegiatan yang saya harapkan ini, seperti Sagu Sabu (satu guru satu buku), hingga saya bergabung dengan belajar menulis gelombang 12 yang di pimpin oleh Om Jay. Lagi-lagi kerana padatnya kegiatan tidak mampu mengikuti seminar maupun diskusi tentang penulisan ini.


Oya, dengan Om Jay ini saya sudah kenal sebelum masuk group belajar menulis gelombang 12, tapi mengenal Om Jay saat membentuk group Ikatan Guru TIK yang memperjuangkan mata pelajaran TIK agar kembali ke kurikulum lagi.


Kembali ke tulis menulis, ada yang menarik dari pengalaman mengikuti lomba menulis blog yang di adakan Guru Blogger Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Guru TIK PGRI.


Awalnya saya tertarik dengan lomba tersebut, bukan terkait hadiahnya tetapi sertifikat yang akan di bagikan kepada seluruh peserta lomba. Saya berfikir jika memiliki sertifikat menulis blog ini maka semangat saya untuk selalu menulis akan terpacu, ada pengingat untuk selalu menulis. Ya, itu motivasi saya mengikuti lomba menulis blog tingkat nasional ini. Saya tidak berani berharap lebih dari keinginan awal tersebut, karena saya mengukur kemampuan saya yang "tidak mengetahui" sama sekali terkait tulis menulis ini.


Karena terbawa semangat yang luar biasa, selepas sholat Isya, saya buka blog dan memulai menulis ....


Tara .... tidak butuh waktu yang lama selesai tulisan tersebut ....
cek ricek eee terlewat ketentuan penulisan 500-700 kata. Terpaksa sunting sana sunting sini lagi. Dan kelar, tulisan pertama setelah lama vakum dengan judul "Merdeka" Belajar ala Covid 19,


Setelah tulisan sudah di publikasikan, saya buka kembali WA group tentang lomba menulis blog ....
Wow, alangkah terkejutnya saya ... ada yang terlewat terbaca ternyata lomba tersebut memiliki tema "Membangun Indonesia melalui dunia Pendidikan dengan pembelajaran dalam jaringan yang efektif dan menyenangkan".


Tulisan yang telah saya buat saya pikir jauh dari tema karena tidak menyisipkan proses Pembelajaran Jarak Jauhnya. Y sudahlah ....sedikit lemas saya akhir petualangan menulis saya. 


Dengan semangat yang tersisa, selepas sholat Subuh saya coba menulis kembali dengan berupaya masuk ke dalam tema yang di inginkan.
Alhamdulillah, kurang dari 2 jam (lama ya .... wkwkwkwk) selesai tulisan kedua sebagai kandidat ikut lomba menulis blog tingkat nasional dengan judul Ber "Inovatif" saat "Covid"


Langsung saya daftarkan link tulisan tersebut ke e-Mail Om Jay, lama saya tunggu responnya. sambil menunggu respon e-mail tersebut saya mencoba membuka tulisan rekan-rekan penulis di blognya, Luar Biasa tulisan-tulisan mereka tersusun rapi, kata-demi kata terangkai sedemikian rupa hingga enak membacanya, pesan yang di sampaikan dalam tulisan masuk kedalam pikiran. Wow, sangat menginspirasi.


Anehnya, setiap blog peserta lainnya selalu di komentari Om Jay dengan kata-kata peserta lomba nomor "sekian". Kemudian Om Jay mempost link-link blog peserta lainnya. Lah, blog saya kog belum masuk. Email tidak ada respon, kolom komentar juga belum berisi.


Ngadu ke Om Jay dan akhirnya mendapat respon, baik di group WA maupun di Blog "http://basoeky01.blogspot.com/2020/08/ber-inovatif-saat-covid.html?m=1 peserta lomba blog nomor 135".


Alhamdulillah dapat nomor juga, khawatirnya jika tidak dapat nomor tidak bisa dapat sertifikat, hehehehe ...
lagi-lagi sertifikat yang paling saya harapkan.😅😅😅


Dengan referensi tulisan rekan-rekan blogger peserta lomba, makin tidak percaya diri untuk bersaing dengan mereka, namun tujuan awal bukan juara yang saya bidik, akhirnya saya enjoy dalam berkompetisi ini.


Tepatnya hari senin, tanggal 24 Agustus 2020, pengumuman pemenang Lomba Menulis Blog tingkat Nasional, dan terpilihlah 3 blog dengan pilihan juri terbanyak. Saya sudah yakin, blog saya tidak akan masuk diantara 3 tersebut.


Sepulang dari BKPSDM Kabupaten, mampirlah sholat Zuhur sambil istirahat, iseng-iseng buka WA group Belajar Menulis Gel 12, ada pengumuman terbaru Peringkat 10 besar lomba blog tingkat nasional dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, saya scroll kebawah ... kog nama ibu-ibu semua .... dan pada nomor urutan ke 10 .....
Wow, nama saya tertulis di sana beserta link tulisan blog saya. Alhamdulillah ....


Tidak terduga sama sekali tulisan yang saya anggap "kurang" memiliki makna, tidak sesuai kaidah penulisan (karena saya belum faham kaidah penulisan yang baik dan benar) mendapat penghargaan yang "Istimewa" dari TIM dewan Juri. terima kasih Om Jay beserta panitian dan dewan Juri, "Hadiah" ini manjadikan saya lebih semangat dan akan terus menulis (ATM), tentunya berharap selalu Om Jay dan semua Mentor sudi membimbing saya yang masih awam dalam menulis ini.


Terima kasih juga kepada seluruh peserta lomba (Kurang lebih 149 Peserta Lomba) Semangat Bapak Ibu dalam menulis menjadi inspirasi tersendiri buat saya.
Yuk, Tetap Menulis ....
Terima Kasih....