Pages

Saturday 15 September 2012

Bisul dan Obatnya



Bisul adalah radang pada daerah folikel rambut kulit  dan sekitarnya. Penyebab  tersering adalah bakteri - biasanya staphylococcus aureus, karena itu bisul dapat juga diartikan sebagai infeksi lokal pada kulit
dalam. Awalnya hanya folikel rambut yang terinfeksi, tetapi karena adanya gesekan, iritasi, dan kurang bersihnya perawatan tubuh, infeksi tersebut dapat menyebar ke jaringan sekitarnya, dan menjadi bisul.

Friday 14 September 2012

Potonglah Kukumu

“Ada lima macam fitrah, yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Muslim no. 258)

Yap, termasuk salah satu fitrah manusia adalah memotong kuku. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Rasulullah SAW mengajak kita untuk memotong kuku secara rutin, yaitu tidak kurang dari 40 hari. Apalagi akan lebih baik jika dilakukan setiap seminggu sekali, terutama di hari Jumat saat hendak melaksanakan Salat Jumat. Hmm, lalu kenapa kita harus rajin memotong kuku? Apakah ada manfaatnya? Nah, ini dia nih, salah satu alasan mengapa kita dianjurkan rajin memotong kuku…
Dalam ilmu biologi, tentunya kita tahu nama makhluk hidup satu ini. Mikroba. Salah satunya yaitu Mikroba Patogen yang merupakan perantara penyebaran penyakit, terutama penyakit pencernaan dan penyakit mata. Yang mengerikan, mikroba jenis ini sering bersarang pada kuku kita, terutama kuku yg panjang, bersamaan dengan kotoran lainnya. Nah, pastinya, kuku yg panjang itu merupakan sarana yg secara tidak langsung akan “mempertemukan” kita dengan berbagai jenis penyakit. Wah, benar juga kan, Islam mengajarkan kita untuk hidup sehat termasuk rajin memotong kuku?!
Tak hanya itu, sunnah fitrah memotong kuku ini juga dapat mencegah terjadinya infeksi. Dengan memotong kuku yg melebihi jari, maka bagian kulit di bawah kuku dapat mudah dibersihkan, tidak cacat, dan jari-jari kita dapat mudah bekerja secara maksimal. Dengan kuku yg panjang, aktivitas kita dapat terganggu dan mungkin juga interaksi kita dengan orang lain menjadi kurang leluasa.
Seperti yg sudah disebutkan di atas, kuku dapat menjadi sarana “bersemayam”-nya penyakit. Nah, dengan kuku yg panjang, pada hakikatnya kita secara tidak langsung telah menyalurkan penyakit kepada orang lain. Lho? Kok bisa? Bisa saja. Contohnya saja saat kita bersalaman. Nah lo, kuman atau kotoran yg ada pada kuku panjang kita, kan bisa menyalur ke orang yg kita ajak salaman. Kasian kan, teman yg salaman dg kita itu? Hehehe…
Nggak hanya itu, kita sendiri dengan kuku yg panjang, juga dapat kena akibatnya. Misalnya waktu kita makan dengan tangan, nggak dipungkiri kotoran atau kuman yg ada di kuku panjang kita kan juga dapat termakan bersama makanan yg kita makan, kan? Kalau sudah begitu, penyakit seperti diare, kolera, cacingan, dsb tidak menutup kemungkinan juga dapat menyerang kita. Iya, kan? Hehehe…
Membiarkan kuku panjang dan tidak dipotong, berarti membiarkan bibit-bibit penyakit “tinggal” di sana. Seperti kita ketahui, tangan dan kaki merupakan organ tubuh kita yg rentan terkena kotoran. Hal ini dikarenakan tangan dan kaki adalah organ tubuh kita yg paling sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Nah, sudah tahu kan, manfaatnya rutin memotong kuku? Ternyata Islam memang hebat, ya! Islam yg memang cinta akan kebersihan, telah menganjurkan kita untuk rajin memotong kuku kita, bahkan sebelum pengetahuan modern dikemukakan. Subhanallah… Oh ya, sekedar tambahan, memperpanjang kuku yg kemudian diperindah dengan penambahan cat kuku macam-macam warna itu juga tidak dibenarkan dalam Islam. Pasalnya, cat kuku tersebut dapat menghalangi masuknya air ke dalam pori-pori tubuh kita atau menghalangi terkenanya air secara langsung ke permukaan kuku kita. So, lebih baik kita rawat kuku kita secara normal saja. Tidak perlu dipercantik dengan cat kuku dan semacamnya.
Oh ya, saya juga pernah membaca tulisan yang menyatakan bahwa mengikir kuku itu kurang begitu baik. Pasalnya, kuku yg dikikir tersebut dapat masuk ke sela-sela bagian bawah kuku kita yg dapat menimbulkan penyakit juga jika bertumpuk, dan juga dapat menimbulkan infeksi ringan. Wallahu ‘alam… :)
Diambil dari majalah Furqon Edisi 70 Th.VIII/September 2010 Halaman 38 tentang Rahasia Sunnah, dengan sedikit mengubah tulisan, tetapi insya Allah tidak mengubah inti isi tulisan.
 

Thursday 13 September 2012

Pedang-Pedang Nabi Muhammad SAW


1. Pedang Al Ma’thur  
 

Juga dikenal sebagai ‘Ma’thur Al-Fijar’ adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum dia menerima wahyu yang pertama di Mekah. Pedang ini diberi oleh ayahnya, dan dibawa waktu hijrah dari Mekah ke Medinah sampai akhirnya diberikan bersama-sama dengan peralatan perang lain kepada Ali bin Abi Thalib. Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus. Dekat dengan pegangan itu terdapat Kufic ukiran tulisan Arab berbunyi: ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’.
2. Pedang Al ‘Adb

Al-’Adb, nama pedang ini, berarti “memotong” atau “tajam.” Pedang ini dikirim ke para sahabat

Nabi Muhammad SAW sesaat sebelum Perang Badar. Dia menggunakan pedang ini di Perang Uhud dan pengikut-pengikutnnya menggunakan pedang ini untuk menunjukkan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di masjid Husain di Kairo Mesir.


3. Pedang Dhu Al Faqar

Dhu Al Faqar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan pada waktu perang Badr. Dan dilaporkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberikan pedang ini kepada Ali bin Abi Thalib, yang kemudian Ali mengembalikannya ketika Perang Uhud dengan bersimbah darah dari tangan dan bahunya, dengan membawa Dhu Al Faqar di tangannya.
Banyak sumber mengatakan bahwa pedang ini milik Ali Bin Abi Thalib dan keluarga. Berbentuk blade dengan dua mata.

4. Pedang Al Battar


Al Battar adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Pedang ini disebut sebagai ‘Pedangnya para nabi‘, dan di dalam pedang ini terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi :
‘Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Musa AS, Nabi Harun AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Zakaria AS, Nabi Yahya AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW’.
Gambar ukiran nama-nama para nabi di dalamnya :
Di dalamnya juga terdapat gambar Nabi Daud AS ketika memotong kepala dari Goliath, orang yang memiliki pedang ini pada awalnya. Di pedang ini juga terdapat tulisan yang diidentifikasi sebagai tulisan Nabataean.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 101 cm. Dikabarkan bahwa ini adalah pedang yang akan digunakan Nabi Isa AS kelak ketika dia turun ke bumi kembali untuk mengalahkan Dajjal.

5. Pedang Hatf


Hatf adalah sebuah pedang Nabi Muhammad SAW sebagai hasil rampasan dari Banu Qaynaqa. Dikisahkan bahwa Nabi Daud AS mengambil pedang ‘Al Battar’ dari Goliath sebagai rampasan ketika dia mengalahkan Goliath tersebut pada saat umurnya 20 tahun. Allah SWT memberi kemampuan kepada Nabi Daud AS untuk ‘bekerja’ dengan besi, membuat baju baja, senjata dan alat perang, dan dia juga membuat senjatanya sendiri. Dan Hatf adalah salah satu buatannya, menyerupai Al Battar tetapi lebih besar dari itu. Dia menggunakan pedang ini yang kemudian disimpan oleh suku Levita (suku yang menyimpan senjata-senjata barang Israel) dan akhirnya sampai ke tangan Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di Musemum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade, dengan panjang 112 cm dan lebar 8 cm.
6. Pedang Al Mikhdham


Ada yang mengabarkan bahwa pedang ini berasal dari Nabi Muhammad SAW yang kemudian diberikan kepada Ali bin Abi Thalib dan diteruskan ke anak-anaknya Ali. Tapi ada kabar lain bahwa pedang ini berasal dari Ali bin Abi Thalib sebagai hasil rampasan pada serangan yang dia pimpin di Syria. Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 97 cm, dan mempunyai ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Zayn al-Din al-Abidin’.
7. Pedang Al Rasub


Ada yang mengatakan bahwa pedang ini dijaga di rumah Nabi Muhammad SAW oleh keluarga dan sanak saudaranya seperti layaknya bahtera (Ark) yang disimpan oleh bangsa Israel.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 140 cm, mempunyai bulatan emas yang didalamnya terdapat ukiran tulisan Arab yang berbunyi: ‘Ja’far al-Sadiq’.

Sumber : http://indofiles.org/showthread.php?t=63778&s=ae498a2eb268e820db235b56e8a38b36

Wednesday 12 September 2012

Puisi Angan Jiwa


Terindah dalam Dunia Ku,
telah Terbang Bebas dengan Sayapnya,
membawa Angan dan Mimpi Ku jauh tak Terbayang,
dan hanya sisakan Luka yang Abadi,
yang tak Semili Detikpun
Aku ingin menatapnya,
karena tanpa menatapnyapun,
Denyutan Luka Dalam itu
sudah dapat Terasa Teramat Perih.
Dimana?
Ya dimana bisa Ku dapatkan,
Serbuk Sari Obat Luka
yang nantinya akan Ku oleskan
Inchi per Inchi di Sebujur Goresan yang Bergaris Zigzag
Membelah Sempurnanya Gugusan Hati ini ?
Wahai Peri Kecil Ku!
Tuntunlah Aku dengan Cahaya Putih mu
menuju Satu Titik Embun
yg Sedikitnya dapat Bekukan Luka Dalam ini,
agar Ku mampu Bernafas
dan dengan Waktu yang Sempit itu
Aku Berharap dapat menghirup Lafadh-lafadh Kesucian Cinta
yang Setidaknya dapat Sejukkan Hati Ku
yang telah terlanjur Terbelah.
Wahai Mentari Pagi Ku!
Berikan Aku Kesejukan
setelah Ku rasakan Pengapnya Waktu Malam dalam Kesendirian.
Ya
berikanlah Kesejukan itu,
dan Aku pun tak Peduli
meski harus membendung Panasnya Luapan
disetiap Percikan-percikan Cairan yang Berona Merah itu.


Puisi Angan Jiwa Oleh: ~ Farhandia ~

Tuesday 11 September 2012

Ultah Si Bidadari Kecil KU

 


Acara Ulang Tahun Ke - 1 Asyiella Rahmah Uki (10 September 2012), Semoga Menjadi anak yang berbakti, pada Nusa, bangsa, Agama dan terutama kepada Orang tuanya. Dimudahkan segala urusannya kelak, sukses dan berhasil. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing dan melindunginya. Amin.....