“Ada lima macam fitrah,
yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku,
dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Muslim no. 258)
Yap, termasuk salah satu fitrah manusia adalah memotong kuku. Bahkan
tidak tanggung-tanggung, Rasulullah SAW mengajak kita untuk memotong
kuku secara rutin, yaitu tidak kurang dari 40 hari. Apalagi akan lebih
baik jika dilakukan setiap seminggu sekali, terutama di hari Jumat saat
hendak melaksanakan Salat Jumat. Hmm, lalu kenapa kita harus rajin
memotong kuku? Apakah ada manfaatnya? Nah, ini dia nih, salah satu
alasan mengapa kita dianjurkan rajin memotong kuku…
Dalam ilmu biologi, tentunya kita tahu nama makhluk hidup satu ini.
Mikroba. Salah satunya yaitu Mikroba Patogen yang merupakan perantara
penyebaran penyakit, terutama penyakit pencernaan dan penyakit mata.
Yang mengerikan, mikroba jenis ini sering bersarang pada kuku kita,
terutama kuku yg panjang, bersamaan dengan kotoran lainnya. Nah,
pastinya, kuku yg panjang itu merupakan sarana yg secara tidak langsung
akan “mempertemukan” kita dengan berbagai jenis penyakit. Wah, benar
juga kan, Islam mengajarkan kita untuk hidup sehat termasuk rajin
memotong kuku?!
Tak hanya itu, sunnah fitrah memotong kuku ini juga dapat mencegah
terjadinya infeksi. Dengan memotong kuku yg melebihi jari, maka bagian
kulit di bawah kuku dapat mudah dibersihkan, tidak cacat, dan jari-jari
kita dapat mudah bekerja secara maksimal. Dengan kuku yg panjang,
aktivitas kita dapat terganggu dan mungkin juga interaksi kita dengan
orang lain menjadi kurang leluasa.
Seperti yg sudah disebutkan di atas, kuku dapat menjadi sarana
“bersemayam”-nya penyakit. Nah, dengan kuku yg panjang, pada hakikatnya
kita secara tidak langsung telah menyalurkan penyakit kepada orang lain.
Lho? Kok bisa? Bisa saja. Contohnya saja saat kita bersalaman. Nah lo,
kuman atau kotoran yg ada pada kuku panjang kita, kan bisa menyalur ke
orang yg kita ajak salaman. Kasian kan, teman yg salaman dg kita itu?
Hehehe…
Nggak hanya itu, kita sendiri dengan kuku yg panjang, juga dapat kena
akibatnya. Misalnya waktu kita makan dengan tangan, nggak dipungkiri
kotoran atau kuman yg ada di kuku panjang kita kan juga dapat termakan
bersama makanan yg kita makan, kan? Kalau sudah begitu, penyakit seperti
diare, kolera, cacingan, dsb tidak menutup kemungkinan juga dapat
menyerang kita. Iya, kan? Hehehe…
Membiarkan kuku panjang dan tidak dipotong, berarti membiarkan
bibit-bibit penyakit “tinggal” di sana. Seperti kita ketahui, tangan dan
kaki merupakan organ tubuh kita yg rentan terkena kotoran. Hal ini
dikarenakan tangan dan kaki adalah organ tubuh kita yg paling sering
digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Nah, sudah tahu kan, manfaatnya rutin memotong kuku? Ternyata Islam
memang hebat, ya! Islam yg memang cinta akan kebersihan, telah
menganjurkan kita untuk rajin memotong kuku kita, bahkan sebelum
pengetahuan modern dikemukakan. Subhanallah… Oh ya, sekedar tambahan,
memperpanjang kuku yg kemudian diperindah dengan penambahan cat kuku
macam-macam warna itu juga tidak dibenarkan dalam Islam. Pasalnya, cat
kuku tersebut dapat menghalangi masuknya air ke dalam pori-pori tubuh
kita atau menghalangi terkenanya air secara langsung ke permukaan kuku
kita. So, lebih baik kita rawat kuku kita secara normal saja. Tidak
perlu dipercantik dengan cat kuku dan semacamnya.
Oh ya, saya juga pernah membaca tulisan yang menyatakan bahwa
mengikir kuku itu kurang begitu baik. Pasalnya, kuku yg dikikir tersebut
dapat masuk ke sela-sela bagian bawah kuku kita yg dapat menimbulkan
penyakit juga jika bertumpuk, dan juga dapat menimbulkan infeksi ringan.
Wallahu ‘alam…
Diambil dari majalah Furqon Edisi 70 Th.VIII/September 2010 Halaman
38 tentang Rahasia Sunnah, dengan sedikit mengubah tulisan, tetapi insya
Allah tidak mengubah inti isi tulisan.