Coret moret (menulis) buku merupakan hobi yang sudah saya tekuni dari masa SMA, walau hanya sekedar menuangkan tinta sehingga tercipta sebuah puisi atau sekedar mengisi diary kecil berwarna biru.
Hobi tersebut berlanjut saat menjadi seorang pendidik di SMPN 1 Perhentian Raja, hal ini terjadi karena saya termasuk pengurus ekstrakurikuler untuk kegiatan mading dan buletin sekolah. Ya, disini masih berkisar puisi dan coretan kecil yang tidak sama sekali belum memiliki makna.
Karena pendanaan yang minim akhirnya mading dan buletin sekolah vacum sehingga kegiatan tulis menulis kembali berhenti.
Kembali pada era kurikulum 2013 mulai di berlakukan, saya pun memulai menulis lagi, kali ini bukan menulis puisi atau kalimat-kalimat "lebay" tetapi menulis mendeskripsikan sebuah aplikasi pembelajaran, baik itu berupa Aplikasi Penerimaan Siswa Baru, Raport Kurikulum 13, SKHU Sementara SD, SMP, SMA dan SMK dan lain sebagainya. Semua tulisan yang saya buat jauh dari kata tata cara menulis yang baik, karena apa yang terlintas di pikiran saya ya itu yang saya tuangkan. Tanpa kaidah penulisan yang di anjurkan.
Kemudian penyakit lama kambuh lagi, blog tidak lagi di urus, tidak ada lagi minat menulis, disamping tidak hasrat menulis hal ini dikerenakan juga padatnya kegiatan di sekolah yang harus di ikuti dan diselesaikan.
Hingga pada suatu waktu, termotivasi oleh guru yang mampu menerbitkan buku dan di post di media Sosial (Facebook) sekelias tergugah jiwa menulis lagi, memiliki hasrat untuk bisa seperti mereka. Akhirnya saya cari informasi seminar-seminar, kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan tata cara menulis yang baik dan benar sehingga mampu menerbitkan buku.
Banyak wadah yang menyelenggarakan kegiatan yang saya harapkan ini, seperti Sagu Sabu (satu guru satu buku), hingga saya bergabung dengan belajar menulis gelombang 12 yang di pimpin oleh Om Jay. Lagi-lagi kerana padatnya kegiatan tidak mampu mengikuti seminar maupun diskusi tentang penulisan ini.
Oya, dengan Om Jay ini saya sudah kenal sebelum masuk group belajar menulis gelombang 12, tapi mengenal Om Jay saat membentuk group Ikatan Guru TIK yang memperjuangkan mata pelajaran TIK agar kembali ke kurikulum lagi.
Kembali ke tulis menulis, ada yang menarik dari pengalaman mengikuti lomba menulis blog yang di adakan Guru Blogger Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Guru TIK PGRI.
Awalnya saya tertarik dengan lomba tersebut, bukan terkait hadiahnya tetapi sertifikat yang akan di bagikan kepada seluruh peserta lomba. Saya berfikir jika memiliki sertifikat menulis blog ini maka semangat saya untuk selalu menulis akan terpacu, ada pengingat untuk selalu menulis. Ya, itu motivasi saya mengikuti lomba menulis blog tingkat nasional ini. Saya tidak berani berharap lebih dari keinginan awal tersebut, karena saya mengukur kemampuan saya yang "tidak mengetahui" sama sekali terkait tulis menulis ini.
Karena terbawa semangat yang luar biasa, selepas sholat Isya, saya buka blog dan memulai menulis ....
Tara .... tidak butuh waktu yang lama selesai tulisan tersebut ....
cek ricek eee terlewat ketentuan penulisan 500-700 kata. Terpaksa sunting sana sunting sini lagi. Dan kelar, tulisan pertama setelah lama vakum dengan judul "Merdeka" Belajar ala Covid 19,
Setelah tulisan sudah di publikasikan, saya buka kembali WA group tentang lomba menulis blog ....
Wow, alangkah terkejutnya saya ... ada yang terlewat terbaca ternyata lomba tersebut memiliki tema "Membangun Indonesia melalui dunia Pendidikan dengan pembelajaran dalam jaringan yang efektif dan menyenangkan".
Tulisan yang telah saya buat saya pikir jauh dari tema karena tidak menyisipkan proses Pembelajaran Jarak Jauhnya. Y sudahlah ....sedikit lemas saya akhir petualangan menulis saya.
Dengan semangat yang tersisa, selepas sholat Subuh saya coba menulis kembali dengan berupaya masuk ke dalam tema yang di inginkan.
Alhamdulillah, kurang dari 2 jam (lama ya .... wkwkwkwk) selesai tulisan kedua sebagai kandidat ikut lomba menulis blog tingkat nasional dengan judul Ber "Inovatif" saat "Covid"
Langsung saya daftarkan link tulisan tersebut ke e-Mail Om Jay, lama saya tunggu responnya. sambil menunggu respon e-mail tersebut saya mencoba membuka tulisan rekan-rekan penulis di blognya, Luar Biasa tulisan-tulisan mereka tersusun rapi, kata-demi kata terangkai sedemikian rupa hingga enak membacanya, pesan yang di sampaikan dalam tulisan masuk kedalam pikiran. Wow, sangat menginspirasi.
Anehnya, setiap blog peserta lainnya selalu di komentari Om Jay dengan kata-kata peserta lomba nomor "sekian". Kemudian Om Jay mempost link-link blog peserta lainnya. Lah, blog saya kog belum masuk. Email tidak ada respon, kolom komentar juga belum berisi.
Ngadu ke Om Jay dan akhirnya mendapat respon, baik di group WA maupun di Blog "http://basoeky01.blogspot.com/2020/08/ber-inovatif-saat-covid.html?m=1 peserta lomba blog nomor 135".
Alhamdulillah dapat nomor juga, khawatirnya jika tidak dapat nomor tidak bisa dapat sertifikat, hehehehe ...
lagi-lagi sertifikat yang paling saya harapkan.😅😅😅
Dengan referensi tulisan rekan-rekan blogger peserta lomba, makin tidak percaya diri untuk bersaing dengan mereka, namun tujuan awal bukan juara yang saya bidik, akhirnya saya enjoy dalam berkompetisi ini.
Tepatnya hari senin, tanggal 24 Agustus 2020, pengumuman pemenang Lomba Menulis Blog tingkat Nasional, dan terpilihlah 3 blog dengan pilihan juri terbanyak. Saya sudah yakin, blog saya tidak akan masuk diantara 3 tersebut.
Sepulang dari BKPSDM Kabupaten, mampirlah sholat Zuhur sambil istirahat, iseng-iseng buka WA group Belajar Menulis Gel 12, ada pengumuman terbaru Peringkat 10 besar lomba blog tingkat nasional dalam rangka memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75, saya scroll kebawah ... kog nama ibu-ibu semua .... dan pada nomor urutan ke 10 .....
Wow, nama saya tertulis di sana beserta link tulisan blog saya. Alhamdulillah ....
Tidak terduga sama sekali tulisan yang saya anggap "kurang" memiliki makna, tidak sesuai kaidah penulisan (karena saya belum faham kaidah penulisan yang baik dan benar) mendapat penghargaan yang "Istimewa" dari TIM dewan Juri. terima kasih Om Jay beserta panitian dan dewan Juri, "Hadiah" ini manjadikan saya lebih semangat dan akan terus menulis (ATM), tentunya berharap selalu Om Jay dan semua Mentor sudi membimbing saya yang masih awam dalam menulis ini.
Terima kasih juga kepada seluruh peserta lomba (Kurang lebih 149 Peserta Lomba) Semangat Bapak Ibu dalam menulis menjadi inspirasi tersendiri buat saya.
Yuk, Tetap Menulis ....
Terima Kasih....