Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Apa kabar rekan blogger ...?
Semoga senantiasa sehat wala'fiat jauh dari kesusahan dan selalu di berkahi dengan kesuksesan.
MENGHADAPI PANDEMI MASA KINI (Covid -19) DENGAN MUHASABAH DIRI
Coronavirus Disease 19 menjadi
perbincangan yang hangat sejak awal kemunculannya, kiprahnya tidak membutuhkan
waktu yang lama untuk menjadi popular dan tidak butuh modal untuk jadi viral.
Kehadirannya dan perkembangannya sangat pesat, bukan hanya di negara asal
lahirnya tapi langsung merambah kesebagian besar belahan dunia. Hampir seluruh
negara terkontaminasi dengan virus ini.
Virus yang menyerang pernafasan
manusia ini di Daulat pada tahun 2020 ini menjadi penyakit yang sangat
berbahaya dan menyumbang kematian terbesar di seluruh dunia. Virus yang kata
ahlinya sebenarnya tingkat untuk kematian hanya 3% akan menjadi penyakit yang
mampu mencabut nyawa jika di derita oleh orang yang berusia lanjut atau
memiliki Riwayat penyakit menahun lainnya.
Dengan kehadiran virus covid 19
ini, semua menjadi lemah. Kehidupan
manusia selalu di intai dengan berbagai terror yang di hadirkan dari virus
covid 19 ini. Kantor di tutup, perusahaan mengurangi pegawainya, wisata di
hentikan, hingga dunia Pendidikan juga di non aktifkan. Semua berjalan
terseok-seok.
Semua kebijakan yang di lakukan
memang mengatasnamakan kelangsungan hidup manusia dari serangan virus corona
disease 19 ini. Sungguh dasyat virus ini hingga mampu merubah kehidupan yang
wajar menjadi hambar, menjadikan perilaku social yang sopan menjadi perilaku
manusia yang saling tidak mempedulikan.
Banyak yang stress dalam
menghadapi kenyataan kehidupan ini. Rasa ketakutan yang berlebihan membuat
beberapa orang jadi phobia terhadap sesuatu yang di anggap menjadi cirihas
virus covid 19 ini menyerang. Ya … banyak kejadian yang menyebabkan orang
meninggal karena tidak ditolong walau sebenarnya bukan terdampak virus corona
disease 19 ini, tapi karena penyakit lainnya. Phobia yang berlebihan
menyebabkan tatanan adat istiadat berangsur ditinggalkan manusia. Bersalaman
sebagai ciri khas adat budaya timur menjadi hilang, orang bertemua tidak lagi
mengulurkan tangan untuk bersalaman, anak pulang atau bepergian tidak lagi
bersalaman dengan orang tua, semua menjaga jarak seolah tidak saling mengenal.
Semua saling curiga mencurigai, semua anti pati terhadap perilaku yang sudah
bertahun-tahun bahkan sejak nenek moyang telah menjadi kebiasaan.
Namun, 2 bulan terakhir ini,
manusia sebagian sudah tidak mempedulikan lagi virus ini, mereka harus bertahan
hidup dengan terus bekerja mengais rizki. Mereka pasrahkan semua kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa yang ada dalam benak mereka terus mencari rupiah untuk mengisi
perut keluarganya.
Bagaimana sebenarnya kita
menyikapi “musibah” ini ?
Mari kita telaah dan kita kaji
semua ini dari diri kita sendiri dahulu, dari perilaku kita hingga apa ikhtibar
dibalik bencana ini.
1. 1. Muhasabah
diri dengan Agama terkait vabah Virus Corona Disease 19
Sebagai makhluk
ber Tuhan, kita di wajibkan menyerahkan hidup dan matik kita hanya kepada-Nya.
Semua sudah menjadi takdir dan ketentuannya.
Manusia diberi
hak untuk berusaha, berupaya untuk mencapai apa yang menjadi keinginannya.
Untuk kepastiannya tetap menjadi hak prerogratif Allah Subhanahuwataala.
Bagaimana seorang
muslim menyingkapi fenomena penyakit virus corona ini?
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Jelas sudah, apa yang terjadi saat ini tidak
lebih dari sebuah ujian dari Allah Subhanahuwata’ala yang harus kita singkapi
dengan penuh keimanan dan ketaqwaan.
Dalam Surat Al-Bagoroh Ayat 155 tersebut,
ujian yang akan kita terima meliputi sedikit ketakutan, disini yang sering kita
lupa, kita menganggap yang senantiasa menimpa kita adalah ujian yang terberat
sehingga timbul rasa takut yang berlebihan. Allah menjanjikan rasa takut yang
diberikan kepada kita hanyalah sedikit saja, bukan rasa takut yang besar. Kemudian,
kenapa terjadi disebagian manusia memiliki rasa takut yang besar ?
Iman, adalah semua jawaban dari segala
pertanyaan yang timbul dari rasa khawatir berlebihan. Dengan memperbaiki rasa
keimanan maka kita akan merasa selalu dalam perlindungan Allah Subhanahuwata’ala
dan menjalani ujian rasa takut ini penuh dengan pendekatan diri kepada-Nya.
Kita di uji dengan sedikit rasa takut dengan
munculnya wabah virus Corona Disease 19 yang menjadi momok di seluruh dunia
karena telah membunuh jutaan manusia di seluruh dunia. Dengan menyadari adanya
rasa takut yang telah Allah Allah Subhanahuwata’ala hadirkan ke diri kita
merupakan teguran sudah seberapa dekat kita dengan-Nya. Dan Allah Subhanahuwata’ala
menghadirkan virus covid 19 sebagai wasilah menguji keimanan kita dengan
sedikit rasa takut tersebut.
Ternyata dengan turunnya virus corona disease
ini, bukan hanya rasa takut saja yang kita rasakan, tapi kelaparan, kekurangan
harta bahkan jiwa. Hal ini terjadi banyak perusahaan yang memutuskan hubungan
kerja dengan karyawan sehingga muncul pengangguran yang mengakibatkan
mengikisnya harta yang di miliki dan pada tahap akhirnya kelaparan yang mereka
rasakan.
Banyak sudah manusia tidak memiliki pekerjaan
dan harta, hidupnya bergantung pada uluran tangan pemerintah yang memberikan
bantuan dana segar maupun kebutuhan pangan.
Banyak dokter dan petugas kesehatan yang gugur
dalam pengabdiannya melawan virus corona disease 19, banyak anak kehilangan
orang tuanya, orang tua kehilangan anaknya akibat terinfeksi virus ini dan
meninggal.
Lagi-lagi kita harus memahami ini semua dengan
rasa keimanan dan ketaqwaan agar tidak memiliki prasangka buruk terhadap Allah
Subhanahuwataa’a, kita yakini ini adalah ujian yang akan mengantarkan kita ke
derajat yang lebih tinggi jika kita mampu menghadapi ujian ini dengan penuh
keikhlasan.
Penting kita menghadapi segala yang terjadi
pada diri kita dengan Agama agar kita tidak di hinggapi rasa takut yang
berlebihan, khawatir akan jaminan rizki dari Allah dan menjadikan hidup penuh
syukur yang akan menjadikan hidup kita penuh dengan keberkahan Allah
Subhanahuwata’ala. Dengan Agama dalam menyingkapi virus corona Disease 19 ini
akan menjadikan kita memiliki kepasrahan diri kepada-Nya bahwa mati adalah haq
yang terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Semua sudah menjadi
garis ketentuanNya.
Dalam Surat Al-Bagoroh Ayat 155 tersebut Allah
Subhanahuwataa’la memberikan kabar gembira kepada hamba-Nya yang mampu menghadapi
ujian-Nya dengan penuh ikhlas dan kesabaran. Ya, Allah Subhanahuwataala
memberikan kabar gembira bagi hambanya yang sabar dalam menghadapi ujian sedikit
rasa takut, kelaparan dan kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Semoga kita masuk dalam golongan yang akan menerima
kabar gembira tersebut. Aamiin Ya Robbal a’alaamiin.
Bersambung Part 2
joss Penting kita menghadapi segala yang terjadi pada diri kita dengan Agama agar kita tidak di hinggapi rasa takut yang berlebihan, khawatir akan jaminan rizki dari Allah dan menjadikan hidup penuh syukur yang akan menjadikan hidup kita penuh dengan keberkahan Allah Subhanahuwata’ala. Dengan Agama dalam menyingkapi virus corona Disease 19 ini akan menjadikan kita memiliki kepasrahan diri kepada-Nya bahwa mati adalah haq yang terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Semua sudah menjadi garis ketentuanNya.
ReplyDeletebetul sekali Om Jay kita terkadang tidak sadar di balik kesusahan jika di jalani dengan ikhlas akan ada kebahagiaan dan bahkan kebahagiaan itu lebih daripada apa yang kita harapkan
Delete